kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Taiwan: Tidak ada tanda-tanda China siap perang habis-habisan dengan kami


Selasa, 29 September 2020 / 17:34 WIB
Taiwan: Tidak ada tanda-tanda China siap perang habis-habisan dengan kami
ILUSTRASI. Sebuah jet tempur IDF dan rudal jelajah udara-ke-darat Wan Chien terlihat di Makung Air Force Base, Taiwan, 22 September 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Menteri Pertahanan Yen De-fa mengatakan, tidak ada tanda-tanda China sedang mempersiapkan perang habis-habisan dengan Taiwan, seperti mengerahkan pasukan di sepanjang Pantai Timurnya.

Taiwan mengecam manuver China, termasuk jet tempur terbang di atas garis tengah Selat Taiwan yang sensitif, sebagai upaya intimidasi.

"Komunis China telah melanjutkan tindakan provokasi mereka terhadap Taiwan, tetapi saat ini tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan siap untuk melancarkan perang skala penuh," kata Yen kepada Parlemen Taiwan, Selasa (29/9).

"Salah satu tanda serangan yang akan segera terjadi adalah jika pasukan dari bagian pedalaman China mulai berkumpul di sepanjang Pantai Timurnya, tetapi tidak ada indikasi yang terjadi," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: AS gelar latihan serangan pulau, persiapan perang lawan China?

Menurut Yen, pasukan Taiwan tetap menjaga kesiapan tempur di masa damai dan belum meningkatkan status siaga mereka. Tapi, dia bersumpah, akan berjuang untuk orang terakhir untuk mempertahankan kedaulatan dan demokrasi Taiwan.

Taiwan tidak akan jatuh

Minggu lalu, dalam peringatan nyata ke China, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, angkatan bersenjata Taiwan memiliki hak untuk membela diri dan melakukan serangan balik di tengah "pelecehan dan ancaman".

Militer Taiwan dipersenjatai dengan baik dan terlatih, tetapi kalah dengan China, yang sibuk menambah peralatan militer baru yang canggih, seperti pesawat siluman.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang, yang juga berbicara di parlemen, mengatakan, para penyerang harus membayar mahal karena rakyat Taiwan akan dengan gigih mempertahankan diri dan tanah mereka.

Baca Juga: Ini persiapan warga Taiwan jika perang dengan China meletus

"Taiwan tidak akan jatuh," tegas Su yang sebelumnya mengatakan, dia akan menggunakan sapu jika perlu untuk melawan serangan China, kalau hanya itu yang tersisa.

China marah dengan dukungan Amerika Serika (AS) yang lebih besar untuk Taiwan, termasuk dua kunjungan pejabat tinggi, Menteri Kesehatan Alex Azar pada Agustus dan Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Ekonomi Keith Krach di September.

AS, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taipe tetapi merupakan pendukung terkuatnya, juga merencanakan penjualan senjata baru ke Taiwan.

Selanjutnya: Provokasi jet tempur China membuat bujet pemeliharaan pesawat tempur Taiwan bengkak



TERBARU

[X]
×