kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak ada negara di dunia yang dihantam pandemi lebih keras daripada India


Selasa, 18 Mei 2021 / 06:06 WIB
Tak ada negara di dunia yang dihantam pandemi lebih keras daripada India
ILUSTRASI. Pada Senin (17/5/2021), India melaporkan penurunan lebih lanjut dalam kasus virus corona baru. REUTERS/Samuel Rajkumar


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pada tingkat saat ini, beban kasus total India sejak epidemi dimulai setahun yang lalu akan melewati angka 25 juta dalam beberapa hari ke depan. Total kematian diperkirakan mencapai 274.390 kasus.

Rumah sakit dengan terpaksa harus menolak pasien, sementara kamar mayat dan krematorium tidak mampu menangani jenazah yang menumpuk.

Foto-foto dan gambar televisi dari pembakaran kayu bakar di tempat parkir dan mayat yang terdampar di tepi sungai Gangga telah memicu ketidaksabaran dengan penanganan krisis oleh pemerintah.

Beberapa ahli mengatakan infeksi dan kematian yang sebenarnya bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi.

Baca Juga: Varian Covid-19 B.1.617 dari India sudah ada di 44 negara, WHO ingatkan bahayanya

Ilusi

Gelombang pertama epidemi di India, yang memuncak pada bulan September, terkonsentrasi di daerah perkotaan, di mana pengujian diperkenalkan lebih cepat. Gelombang kedua yang meletus pada bulan Februari mengamuk di daerah perkotaan dan pedesaan.

"Penurunan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di India ini hanyalah ilusi," kata S. Vincent Rajkumar, seorang profesor kedokteran di Mayo Clinic di Amerika Serikat, di Twitter.

"Pertama, karena pengujian yang terbatas, jumlah total kasus terlalu rendah. Kedua, kasus yang dikonfirmasi hanya dapat terjadi jika Anda dapat memastikan: daerah perkotaan. Daerah pedesaan tidak dihitung."

Baca Juga: India mencatat lebih dari 4.000 kematian akibat Covid-19 setiap hari

Tidak hanya mendapat serangan virus corona, India juga tengah dilanda Topan yang diperkirakan akan mengganggu upaya pengujian dan vaksinasi di Gujarat. 

Di negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi ini, tingkat infeksi telah meningkat 30% sejak 2 Mei. Hampir 150.000 orang sudah dievakuasi dari rumah mereka di Gujarat ke tempat yang aman saat topan paling hebat dalam lebih dari dua dekade menderu di pantai. 

Selanjutnya: Corona tak terkendali, India kehilangan lebih dari 1.000 pegawai bank




TERBARU

[X]
×