Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Kekhawatiran atas penyebaran Covid-19 tampaknya tidak diperdulikan oleh sebagian warga Malaysia. Pasalnya ribuan warga berusaha untuk menghindari larangan keras pada perjalanan antar negara bagian untuk mudik.
Dilansir dari South China Morning Post, pemerintah Malaysia memberlakukan larangan mudik setelah ribuan warga Malaysia datang ke kantor polisi dengan harapan mendapatkan dispensasi khusus untuk melewati batas negara bagian.
Baca Juga: Aktivis Hong Kong mulai kembali menghimpun massa untuk protes anti UU Keamanan
Menteri Senior Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan larangan itu diperlukan untuk mencegah penyebaran virus corona ke daerah yang sebelumnya tidak terinfeksi, terutama di kawasan pedesaan.
Namun, ribuan orang Malaysia mengabaikan petunjuk itu dan berusaha untuk melakukan perjalanan ke kota asal mereka untuk merayakan Idul Fitri. Sekitar 5.000 mobil dilaporkan kembali dari cegatan polisi antara Selasa dan Rabu.
Pemerintah telah memperingatkan bahwa akan mulai mengeluarkan denda langsung ngotot mau mudik. Periode libur resmi untuk Idul Fitri, yang dimulai pada Sabtu malam adalah dua hari, berlangsung pada hari Minggu dan Senin.
Ismail mengatakan beberapa pelancong telah kedapatan mencoba menggunakan jalan pintas untuk menghindari polisi. Dia memperingatkan taktik semacam itu tidak akan berhasil.
Baca Juga: Soal UU Keamanan Hong Kong, AS langsung bersiap memberi sanksi bagi China
“Polisi masih bisa menemukanmu. Itu tidak berarti Anda bisa lolos begitu saja. Kami mungkin masih bisa membawa Anda dalam perjalanan kembali ke Kuala Lumpur,” katanya.
Perayaan Idul Fitri di Malaysia secara tradisional ditandai dengan eksodus massal orang-orang dari ibu kota Kuala Lumpur dan mengelilingi negara Selangor - jantung ekonomi negara - ke daerah pedesaan di negara itu.
pada tahun ini, dengan Malaysia masih berada di bawah penguncian sebagian nasional untuk menahan penyebaran virus corona, Idul Fitri kemungkinan akan menjadi perayaan yang jauh lebih tenang.
Baca Juga: Kasus corona tembus 5,12 juta, ini 20 negara dengan kasus tertinggi
Pemerintah telah mengatakan bahwa bahkan perayaan keluarga harus tetap digelar dalam skala kecil dan terbatas pada hari pertama Idul Fitri.
Pertemuan semacam itu telah dibatasi hingga 20 orang dan polisi serta tentara telah ditugaskan untuk melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk memastikan bahwa pembatasan jarak sosial dan pembatasan jumlah pegawai dipatuhi.