Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Ini kabar mengejutkan dari perusahaan onderdil Jepang, Takata. The Wall Street Journal dengan mengutip sumber anonim melaporkan, Dewan Direksi Takata bersiap untuk meninjau kembali rencana pengajuan kebangkrutan selama akhir pekan.
Rencananya, pengajuan kebangkrutan akan dilakukan di AS dan Jepang. Selain itu, Takata juga memiliki rencana sementara untuk menjual bisnis mereka ke perusahaan pesaing Key Safety Systems senilai $ 1,6 miliar.
Laporan itu juga menulis, Sumitomo Mitsui Banking membantu Takata dalam pengajuan kebangkrutan tersebut.
Pemasok onderdil mobil ini membuat komponen kantung udara (airbag) yang berbahaya sehingga mendapatkan tuntutan hukum dari sejumlah produsen otomotif terkemuka dunia. Pasalnya, airbag produksi Takata terkait dengan sejumlah kasus kecelakaan yang menyebabkan kematian dan luka-luka.
Takata sendiri mengaku bersalah atas aksi kriminal dan diperintahkan membayar denda sebesar US$ 1 miliar sebagai pinalti karena memberi laporan yang menyesatkan mengenai keamanan sistem airbag produksinya.
Di AS, ada 19 produsen mobil yang masih melakukan recall 42 juta kendaraan yang dilengkapi dengan airbag Takata.
Pada Mei, Toyota, Subaru, Mazda dan BMW semuanya menggugat Takata dengan nilai tuntutan lebih dari US$ 550 juta.