kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.619   22,00   0,13%
  • IDX 8.132   13,83   0,17%
  • KOMPAS100 1.119   0,08   0,01%
  • LQ45 785   -0,47   -0,06%
  • ISSI 287   0,84   0,29%
  • IDX30 412   -0,14   -0,03%
  • IDXHIDIV20 464   -2,84   -0,61%
  • IDX80 123   0,20   0,16%
  • IDXV30 133   -0,34   -0,26%
  • IDXQ30 129   -0,83   -0,64%

Tambang Emas Logam Langka: 10 Negara Pengendali Logam Kritis untuk Teknologi Global


Senin, 06 Oktober 2025 / 08:06 WIB
Tambang Emas Logam Langka: 10 Negara Pengendali Logam Kritis untuk Teknologi Global
ILUSTRASI. China mendominasi pasokan global logam tanah jarang, dengan hampir separuh cadangan dunia dan mengendalikan sebagian besar produksi. REUTERS/David Becker


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Logam tanah jarang (rare earth elements/REEs) — kelompok 17 logam yang mencakup 15 unsur lanthanides ditambah scandium dan yttrium — merupakan bahan vital bagi teknologi modern, mulai dari ponsel pintar dan kendaraan listrik hingga turbin angin dan perlengkapan militer.

Meski disebut “langka”, logam-logam ini sebenarnya tersebar tidak merata di bumi, menjadikannya sumber daya strategis yang sangat penting.

China mendominasi pasokan global logam tanah jarang, dengan hampir separuh cadangan dunia dan mengendalikan sebagian besar produksi. Negara-negara lain kini berlomba mengamankan sumber daya mereka sendiri seiring meningkatnya permintaan global terhadap logam ini.

Mengutip Interesting Engineering, berikut daftar negara dengan cadangan logam tanah jarang terbesar di dunia:

1. China – 44 Juta Ton Metrik

China memimpin dunia dengan cadangan mencapai 44 juta ton metrik, hampir setengah dari total global.

Negeri Panda ini juga mendominasi produksi dan pemrosesan, menguasai sebagian besar rantai pasok dunia.

Manajemen strategis China terhadap sumber dayanya menjadikannya pemain sentral dalam pasar logam tanah jarang global.

2. Brasil – 21 Juta Ton Metrik

Brasil memiliki sekitar 21 juta ton metrik cadangan logam tanah jarang, terbesar kedua di dunia.

Meski memiliki potensi besar, produksi negara ini masih terbatas dan belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Pemerintah Brasil tengah menggenjot eksplorasi dan pengembangan untuk meningkatkan produksi dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: China–Malaysia Jajaki Proyek Bersama Pembangunan Kilang Logam Tanah Jarang

3. India – 6,9 Juta Ton Metrik

India menyimpan sekitar 6,9 juta ton metrik cadangan logam tanah jarang. Negara ini juga memiliki sekitar 35% dari total endapan pasir mineral dunia, yang merupakan sumber utama logam ini.

Produksi India terus meningkat, didorong oleh investasi pemerintah dalam infrastruktur dan industri pengolahan logam tanah jarang.

4. Australia – 5,7 Juta Ton Metrik

Australia berada di peringkat keempat dengan 5,7 juta ton metrik cadangan logam tanah jarang.

Negara ini aktif memperluas kapasitas produksinya, dengan beberapa proyek pertambangan besar tengah berjalan.

Stabilitas politik dan kekayaan mineral menjadikan Australia pemain penting dalam pasar global.

5. Rusia – 3,8 Juta Ton Metrik

Rusia memiliki sekitar 3,8 juta ton metrik cadangan logam tanah jarang.

Meski turun dari perkiraan sebelumnya, Rusia terus menjelajah dan mengembangkan cadangannya untuk memperkuat posisi di pasar global.

Baca Juga: Lawan Dominasi Tiongkok di Industri Logam Tanah Jarang, Ini yang Bakal Dilakukan G7




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×