kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tanpa lockdown, begini cara Hong Kong kendalikan virus corona


Senin, 20 April 2020 / 01:10 WIB
Tanpa lockdown, begini cara Hong Kong kendalikan virus corona


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemerintah Hong Kong tak menerapkan penguncian atau lockdown sebagai upaya menekan penyebaran dan pencegahan virus corona di wilayahnya.

Tanpa lockdown seperti sejumlah negara lakukan, misalnya, China, Amerika Serikat (AS), dan Inggris, Hong Kong dinilai berhasil menangani penyebaran virus corona.

Dengan populasi hampir 7,5 juta jiwa, angka kasus virus corona di Hong Kong hingga Sabtu (18/4) tercatat 715 kasus, termasuk 94 infeksi tanpa gejala, dan 4 orang meninggal.

Pada awal pandemi virus corona, Hong Kong dianggap berisiko besar terpapar virus corona karena para pelancong yang datang dari China. Tetapi, sejak awal Februari, negara itu dianggap berhasil mengendalikan wabah virus corona.

Pelacakan kontak

Melansir The Guardian, Minggu (18/4), Hong Kong menerapkan kebijakan sesuai dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan memulai program ketat untuk melakukan tes pada setiap orang dengan gejala.

Baca Juga: Begini strategi Korea yang sukses mengendalikan corona tanpa lockdown

Mereka yang hasil tesnya positif Covid-19 menjalani karantina di rumahsakit. Kemudian, dilakukan pelacakan terhadap mereka yang melakukan kontak dengan pasien positif, dan diperintahkan melakukan isolasi.

Pada awal Maret 2020, sekitar 400 pasien yang menjalani rawat jalan dan 600 pasien rawat inap diuji setiap hari.

Kontrol ketat dilakukan di perbatasan. Siapa pun yang datang dari China atau negara dengan kasus Covid-19 wajib menjalani karantina selama 14 hari di tempat yang telah disediakan.

Penginapan wisata dan perumahan baru namun belum dihuni diubah menjadi fasilitas karantina. Sekolah ditutup dan orang-orang didorong untuk bekerja dari rumah jika mereka mampu.

Inggris dan negara-negara Eropa lainnya juga melakukan tes dan pelacakan kontak pada minggu-minggu awal epidemi virus corona.

Baca Juga: Meski cuma punya 267 kasus virus corona, Vietnam perpanjang lockdown




TERBARU

[X]
×