Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan kontraksi terdalam yang pernah terjadi selama dua kuartal pada awal tahun 2020. Sebelumnya, krisis keuangan global memicu resesi parah yang hanya berlangsung selama satu tahun, dari kuartal kedua tahun 2008 hingga kuartal kedua tahun 2009.
Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa tingkat inflasi tetap rendah, sebesar 4,0% pada bulan Januari, memunculkan pembicaraan di kalangan investor mengenai kemungkinan penurunan suku bunga BoE secepatnya pada bulan Juni. Namun, pertumbuhan upah yang kuat yang dilaporkan pada hari Selasa menunjukkan mengapa BoE tetap berhati-hati.
Penurunan PDB pada kuartal keempat merupakan yang terbesar sejak tiga bulan pertama tahun 2021 ketika Inggris memberlakukan pembatasan baru terkait COVID-19.
Baca Juga: PM Inggris Rishi Sunak Menderita Kekalahan Telak dalam Pemilu Sela
ONS menyatakan bahwa sektor manufaktur, konstruksi, dan grosir adalah penyumbang terbesar terhadap penurunan PDB selama tiga bulan terakhir tahun lalu. PDB per kapita terus menurun setiap kuartal pada tahun 2023 dan belum pulih sejak awal tahun 2022, yang menandai penurunan terpanjang sejak catatan dimulai pada tahun 1955.