Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
NEGARA produsen minyak yang tergabung dalam OPEC menunjukkan kepatuhan terbaik dalam upaya pemangkasan produksi. International Energy Agency (IEA) mencatat OPEC telah mengimplementasikan 90% penurunan produksi yang dijanjikan pada bulan Januari lalu.
Januari merupakan bulan pertama pelaksanaan perjanjian untuk mengurangi produksi minyak diantara anggota OPEC. Sebagai anggota utama, Arab Saudi bahkan telah memangkas produksi lebih besar dari perjanjian.
Kuatnya permintaan minyak turut membantu upaya OPEC kembali menyeimbangkan pasar minyak dunia. Harga minyak tumbuh lebih dari harapan pada tahun lalu dan kemungkinan akan berlanjut di tahun ini.
"OPEC tampaknya telah mencatat awal yang solid untuk dilanjutkan hingga enam bulan ke depan. Pemangkasan pertama ini tentunya merupakan salah satu yang terbesar dalam inisiatif pemangkasan produksi OPEC," papar EIA yang berbasis di Paris, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/2).
OPEC dan Rusia memimpin dorongan produsen minyak untuk mengakhiri angka surplus selama tiga tahun terakhir. Angka surplus minyak menekan harga dan akhirnya turut memukul ekonomi negara produsen.
Kesepakatan pembatasan produksi telah mengangkat harga minyak hingga 20%. Tetapi penguatan harga minyak mulai tertahan di tengah kekhawatiran naiknya produksi minyak Amerika Serikat (AS).
IEA memperkirakan pasokan minyak akan turun 600.000 barel per hari pada semester pertama tahun ini jika OPEC terus mematuhi kesepakatan pembatasan produksi.
Sementara pasokan di negara-negara industri telah menurun selama lima bulan berturut-turut dan jatuh pada kuartal keempat, angka pasokan minyak masih akan di atas rata - rata.
Pasalnya, ada kekhawatiran bahwa pemotongan OPEC hanya akan merangsang pasokan di tempat lain. Dengan demikian, IEA memprediksi harga rata - rata minyak tahun ini hanya berada pada kisaran US$ 50 per barel.
Pemangkasan produksi OPEC diikuti oleh 11 negara non OPEC termasuk Rusia dan Kazakhstan, yang secara kolektif setuju mengurangi produksi hingga 558.000 barel per hari. IEA tidak memberikan catatan mengenai kepatuhan negara non OPEC tersebut.
Bahkan jika pengurangan dilakukan, total pasokan di luar OPEC kemungkinan meningkat sebesar 400.000 barel per hari karena kenaikan produksi Brazil, Kanada, dan negara - negara di AS.
Sebelas negara OPEC yang terikat dengan kesepakatan bulan lalu menargetkan untuk mengurangi produksi sebesar 1,12 juta barel per hari menjadi 29,93 juta barel per hari. Sementara Arab Saudi telah memangkas hingga 116% dari janji awal.