Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS), Ford Motor, pada Senin (22/5), mengumumkan kesepakatan kerja sama dengan Albemarle Corp dan Nemaska Lithium untuk memasok lithium yang menjadi bahan utama baterai mobil listrik.
Kesepakatan itu demi memenuhi target produksi 2 juta kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) Ford pada 2026, sekaligus untuk memperketat persaingan dengan Tesla Inc.
Melansir Reuters, Senin (22/5), Ford berkomitmen menghasilkan pundi-pundi uang melalui peningkatan produksi kendaraan listrik di masa depan. Hal itu juga sebagai upaya mengatasi kerugian biaya yang dialami saat ini terhadap para pesaing.
Oleh karena itu, Ford memerlukan pasokan bahan baterai untuk meningkatkan produksi mobil listrik seiring dengan meningkatnya permintaan kendaraan ramah lingkungan. Ditambah untuk mengambil keuntungan dari kredit pajak yang ditawarkan AS.
CEO Ford Motor Jim Farley mengatakan kepada para investor bahwa langkah yang dibuat perusahaannya diibaratkan sebagai taruhan besar yang berbeda dari sebelumnya.
Baca Juga: Per April 2023, Tesla Mengirimkan 75.842 Kendaraan Listrik dari Pabrik Shanghai China
Dalam perjanjian antarperusahaan, Albemarle Corp dan Nemaska Lithium akan memasok lithium hidroksida, bahan utama dalam katoda baterai lithium-ion, masing-masing selama 5 dan 11 tahun. Albemarle akan memasok lebih dari 100.000 metrik ton lithium hidroksida untuk sekitar 3 juta baterai Ford EV di masa depan.
Wakil Presiden Ford Lisa Drake mengatakan bahwa perjanjian tersebut memiliki risiko yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan mengandalkan investasi pada produsen baru.
Adapun kesepakatan lainnya, yakni EnergySource Minerals akan memasok Ford dengan lithium hidroksida dari tempat produksi di Imperial Valley, California, yang diharapkan akan beroperasi pada 2025. Selain itu, Compass Minerals akan menyediakan lithium karbonat untuk Ford.
Sebagai informasi, Ford mengatakan bahwa mereka akan berusaha memenuhi pasar global untuk memproduksi 600.000 mobil listrik pada akhir 2023.