kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.621.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.439   -134,00   -0,82%
  • IDX 7.030   -79,14   -1,11%
  • KOMPAS100 1.029   -15,21   -1,46%
  • LQ45 811   -12,07   -1,47%
  • ISSI 210   -1,76   -0,83%
  • IDX30 421   -5,12   -1,20%
  • IDXHIDIV20 507   -5,69   -1,11%
  • IDX80 117   -2,09   -1,76%
  • IDXV30 121   -1,30   -1,06%
  • IDXQ30 139   -1,68   -1,20%

Tarif Trump Bisa Mendorong Bitcoin ke Level Lebih Tinggi dalam Jangka Panjang


Senin, 03 Februari 2025 / 16:00 WIB
 Tarif Trump Bisa Mendorong Bitcoin ke Level Lebih Tinggi dalam Jangka Panjang
ILUSTRASI. Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan berdampak signifikan pada pasar keuangan global, termasuk terhadap Bitcoin (BTC)


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan berdampak signifikan pada pasar keuangan global, termasuk terhadap Bitcoin (BTC). 

Jeff Park, kepala strategi alpha di BitWise, berpendapat bahwa dalam jangka panjang, tarif ini justru akan mendorong harga Bitcoin naik secara drastis.

Menurut Park, tarif yang diterapkan bertujuan melemahkan dolar AS dalam perdagangan internasional, mengoreksi ketidakseimbangan perdagangan, dan meningkatkan daya saing ekspor AS.

Ia bahkan menyebutkan bahwa kebijakan ini bisa menjadi cikal bakal dari "Plaza Accord 2.0", mengacu pada perjanjian tahun 1985 antara AS, Jepang, Jerman Barat, Prancis, dan Inggris untuk melemahkan dolar AS.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Tarif Trump Bisa Bikin Pasar Ambruk, Tapi Juga Cetak Kekayaan!

Park menambahkan bahwa tarif tersebut akan memicu kenaikan inflasi, yang pada akhirnya akan merugikan mitra dagang AS dan mempercepat debasement mata uang fiat secara global. Akibatnya, masyarakat di berbagai negara kemungkinan akan beralih ke aset lindung nilai seperti Bitcoin.

Pasar Kripto Tertekan Akibat Tarif Trump

Meskipun dalam jangka panjang tarif Trump dapat menguntungkan Bitcoin, dalam jangka pendek pasar kripto mengalami tekanan yang cukup besar.

Harga Bitcoin anjlok sekitar 7,2% dalam tujuh hari terakhir, meskipun masih bertahan lebih baik dibandingkan sebagian besar altcoin.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap, beberapa aset kripto utama mengalami koreksi tajam:

  • Ethereum (ETH): turun 11,6%
  • Solana (SOL): turun 19,3%
  • XRP: turun 16,6%

Penurunan ini terjadi karena para investor menghindari aset berisiko dan mencari perlindungan pada aset safe-haven di tengah ketidakpastian makroekonomi akibat perang dagang.

Baca Juga: Guncangan Global! Dolar Meroket, Pasar Saham dan Kripto Ambruk Dihantam Tarif Trump

Dolar AS Menguat di Jangka Pendek

Sementara Bitcoin dan aset kripto lainnya mengalami tekanan, dolar AS justru menunjukkan penguatan dalam jangka pendek.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya, telah mengalami tren kenaikan sejak Oktober 2024.

Meskipun pada Januari dolar sempat melemah, di awal Februari nilainya kembali naik, mempersempit pelemahan sebelumnya.

Kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dapat menekan harga Bitcoin dalam jangka pendek, karena investor lebih memilih aset yang lebih aman, seperti sekuritas pemerintah AS.

Selanjutnya: Kapan Batas Bayar Listrik Paling Lambat Setiap Bulan? Ini Tanggal dan Dendanya

Menarik Dibaca: Yura Yunita Sukses Gelar Konser Bingah



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×