Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Tarif 50% yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap India dapat mengurangi produk domestik bruto negara tersebut hingga setengah persen tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Penasihat Ekonomi Utama India, V. Anantha Nageswaran, dalam sebuah wawancara Bloomberg TV pada hari Senin (8/9/2025).
"Tergantung pada berapa lama tarif ini berlangsung, bahkan di tahun fiskal ini, tarif ini dapat berdampak pada PDB antara 0,5% hingga 0,6%," ujarnya kepada Bloomberg TV seperti yang dilansir Reuters.
Presiden AS Donald Trump, yang berupaya menengahi penyelesaian konflik Ukraina, mengatakan impor minyak India membantu mendanai upaya perang Moskow dan bulan lalu menggandakan tarif impor dari India menjadi 50%.
Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengatakan pekan lalu bahwa negara pengimpor dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia akan terus membeli minyak Rusia karena terbukti ekonomis.
Baca Juga: Donald Trump Sebut India dan Rusia Telah Kalah dari China, Apa Maksudnya?
Menurut data Biro Sensus AS, perdagangan barang dua arah AS-India mencapai US$ 129 miliar pada tahun 2024, dengan defisit perdagangan AS sebesar US$ 45,8 miliar.
Kelompok eksportir memperkirakan tarif tersebut dapat mempengaruhi hampir 55% dari total ekspor barang dagangan India ke AS senilai US$ 87 miliar, sekaligus menguntungkan negara-negara pesaing seperti Vietnam, Bangladesh, dan Tiongkok.
Tonton: Lawan Tarif Trump, PM India Modi Gelar Pertemuan dengan Xi Jinping dan Putin di China
Nageswaran mengatakan ia akan tetap berpegang pada perkiraan pertumbuhan pemerintah sebesar 6,3%-6,8% untuk tahun fiskal berjalan yang berakhir pada Maret 2026, dengan mengacu pada ekspansi sebesar 7,8% pada kuartal April-Juni, yang tercepat dalam lebih dari setahun.