Sumber: Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Korea Utara juga mengatakan, akan memulihkan pos-pos penjagaan yang dihapus dari Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua pihak, dan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di dekat perbatasan antar-Korea.
Menurut sumber-sumber militer Korea Selatan kepada Yonhap, beberapa tentara Korea Utara terlihat sedang dikirim ke pos-pos penjagaan yang kosong di dalam zona penyangga tersebut mulai Rabu (17/6) malam.
Rodong Sinmun menyalahkan Korea Selatan karena menyebabkan kekacauan dalam hubungan antar-Korea, dengan gagal mencegah pengiriman selebaran. Mereka menyebutkan, Korea Selatan meninggalkan "kepercayaan dan janji" dan Korea Utara tidak akan membahas lagi hubungan antar-Korea dengan Seoul.
Baca Juga: Jadi ancaman, Donald Trump perpanjang sanksi atas Korea Utara
Korea Utara, bagaimanapun, tidak merilis pernyataan resmi baru pada Kamis (18/6) di tengah kekhawatiran negara komunis itu bisa dengan tenang bersiap untuk melakukan tindakan militer yang mengancam, termasuk pengerahan kembali pasukan ke zona ekonomi perbatasan.
Pada Rabu (17/6), situs pelacak penerbangan Aircraft Spot mengatakan, sebuah pesawat yang digunakan oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terbang dari Pyongyang ke bagian Timur negara itu, memicu spekulasi ia bisa saja menghadiri acara-acara provokatif, seperti peluncuran kapal selam rudal balistik baru.
Militer Korea Selatan telah memperingatkan, Korea Utara akan "membayar mahal" jika itu mengambil tindakan militer.
Baca Juga: Utusan nuklir Korea Selatan mendadak ke AS, apa yang dibicarakan?