Sumber: Newsweek | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - LUZON. Pemerintah Filipina sementara waktu memblokir kapal penjaga pantai terbesar milik China untuk mendekati pantai Pulau Luzon, menyusul penempatan kapal China selama beberapa hari di zona maritim yang menjadi wilayah sengketa.
Newsweek melaporkan bahwa permintaan komentar telah dikirimkan ke Penjaga Pantai Filipina dan Kementerian Luar Negeri China melalui email.
Kapal penjaga pantai China, milisi maritim paramiliter, serta pasukan angkatan laut semakin intensif memperkuat klaim Beijing atas Laut China Selatan.
Banyak analis menilai tindakan ini sebagai operasi "zona abu-abu" yang bersifat koersif tanpa mencapai tahap peperangan terbuka. Respons Filipina yang menolak klaim tersebut memicu tindakan balasan Tiongkok berupa blokade terumbu karang, penggunaan meriam air, dan penabrakan kapal.
Baca Juga: Filipina Harapkan Intervensi AS Jika China Mengambil Bangkai Kapal Peninggalan PD II
China tetap menegaskan klaimnya atas sebagian besar Laut China Selatan meski putusan pengadilan arbitrase internasional pada 2016 membatalkan klaim tersebut.
Wilayah sengketa ini tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina serta beberapa negara lainnya. ZEE sendiri mencakup wilayah sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang memberikan hak eksklusif atas sumber daya alam bagi negara terkait.
Insiden Terbaru
Kapal penjaga pantai Filipina, BRP Teresa Magbanua, berhasil menghadang kapal penjaga pantai China 3304 pada Sabtu lalu setelah tujuh hari memantau keberadaan kapal tersebut yang beroperasi secara ilegal di dalam ZEE Filipina.
Juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela, mengungkapkan insiden ini melalui platform media sosial X (sebelumnya Twitter).
Baca Juga: Filipina Minta Pengakuan Klaim Laut China Selatan ke PBB, Malaysia dan Vietnam Ngamuk
China merespons dengan mengerahkan kapal penjaga pantai CGC 5901, kapal raksasa seberat 12.000 ton yang dijuluki Monster.
Rekaman video yang dirilis oleh Filipina memperlihatkan tantangan radio dari kapal dan pesawat patroli Filipina yang memperingatkan kapal Tiongkok agar segera meninggalkan wilayah tersebut.
"You are ordered to leave immediately," tegas seorang petugas patroli Filipina.
Filipina menyatakan kapal Teresa Magbanua berhasil menjaga jarak kapal Tiongkok hingga 95 mil laut dari pantai Provinsi Zambales, Luzon.
Namun, kapal tersebut kemudian mundur pada Senin pagi untuk perbaikan kecil, memberikan kesempatan bagi CGC 5901 untuk mendekat hingga 67 mil laut dari pantai.
Baca Juga: Filipina Bangun Bandara di Laut China Selatan, Hubungan dengan China Bisa Memburuk
Kapal penjaga pantai CGC 5901 sebelumnya memicu kemarahan Filipina awal bulan ini setelah bergabung dengan pasukan maritim Tiongkok lainnya di Scarborough Shoal, wilayah tangkapan ikan tradisional yang direbut Tiongkok dari Filipina pasca ketegangan pada 2012.