Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terlepas dari ketegangan antara Amerika Serikat dan China, para pejabat militer AS telah lama berusaha mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan rekan-rekan China mereka untuk mengurangi risiko potensi gejolak atau menangani kecelakaan apa pun.
Departemen pertahanan Australia mengatakan pada bulan Juni bahwa sebuah pesawat tempur China dengan berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada bulan Mei.
Australia mengatakan jet China itu terbang dekat di depan pesawat RAAF dan melepaskan "bundel sekam" yang berisi potongan-potongan kecil aluminium yang tertelan ke dalam mesin pesawat Australia.
Pada bulan Juni, militer Kanada menuduh pesawat tempur China melecehkan pesawat patrolinya saat mereka memantau penghindaran sanksi Korea Utara, terkadang memaksa pesawat Kanada untuk mengalihkan dari jalur penerbangan mereka.
Baca Juga: Hubungan AS dan China Kembali Memanas di Atas Laut China Selatan
Hubungan antara China dan Amerika Serikat memangh tegang beberapa waktu terakhir, di mana terjadi gesekan antara dua ekonomi terbesar dunia atas segala hal. Mulai dari Taiwan, catatan hak asasi manusia China, hingga aktivitas militernya di Laut China Selatan.
Perjalanan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada bulan Agustus lalu juga membuat marah China. Beijing melihat hal tersebut sebagai upaya AS untuk mencampuri urusan dalam negerinya. China kemudian meluncurkan latihan militer di dekat pulau itu.
Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi terikat oleh undang-undang untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.