kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Tegang, Jet Tempur China Hanya Berjarak 3 Meter dari Pesawat Militer AS


Jumat, 30 Desember 2022 / 05:31 WIB
Tegang, Jet Tempur China Hanya Berjarak 3 Meter dari Pesawat Militer AS
ILUSTRASI. Sebuah pesawat militer China datang dengan jarak hanya 3 meter dari sebuah pesawat angkatan udara AS di Laut China Selatan. Eastern Theatre Command/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pihak militer AS pada Kamis (29/12/2022) mengatakan bahwa sebuah pesawat militer China datang dengan jarak hanya 10 kaki (3 meter) dari sebuah pesawat angkatan udara AS di Laut China Selatan yang diperebutkan minggu lalu. 

Pesawat militer China memaksa pesawat militer AS melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan di wilayah udara internasional.

Melansir Reuters, pertemuan dua pesawat militer itu menyusul apa yang disebut Amerika Serikat sebagai tren baru-baru ini tentang perilaku yang semakin berbahaya oleh pesawat militer China.

Menurut militer AS dalam sebuah pernyataan, insiden itu, yang melibatkan jet tempur J-11 Angkatan Laut China dan pesawat RC-135 angkatan udara AS, terjadi pada 21 Desember.

“Kami berharap semua negara di kawasan Indo-Pasifik menggunakan wilayah udara internasional dengan aman dan sesuai dengan hukum internasional,” tambahnya.

Seorang juru bicara militer AS mengatakan jet China datang dalam jarak 10 kaki dari sayap pesawat, tetapi 20 kaki dari hidungnya, yang menyebabkan pesawat AS melakukan manuver mengelak.

Baca Juga: 39 Pesawat Militer China Masuk Zona Pertahanan Udara, Taiwan Kirim Jet Tempur

Amerika Serikat telah mengangkat masalah ini dengan pemerintah China, kata seorang pejabat AS secara terpisah.

Kedutaan Besar China di Washington D.C. tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Di masa lalu, China mengatakan bahwa tindakan Amerika Serikat yang mengirim kapal dan pesawat ke Laut China Selatan tidak baik untuk perdamaian.

Seperti yang diketahui, pesawat dan kapal militer AS secara rutin melakukan operasi pengawasan dan melakukan perjalanan melalui wilayah tersebut.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan Filipina.

Triliunan dolar dalam perdagangan mengalir setiap tahun melalui jalur air, yang juga berisi tempat penangkapan ikan dan ladang gas yang kaya.

Baca Juga: Libatkan 71 Pesawat, Taiwan Melaporkan Intimidasi Terbesar China ke Zona Udaranya

Dalam pertemuan dengan rekannya dari China pada bulan November, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengemukakan perlunya meningkatkan komunikasi krisis, dan juga mencatat apa yang disebutnya perilaku berbahaya oleh pesawat militer China.

Terlepas dari ketegangan antara Amerika Serikat dan China, para pejabat militer AS telah lama berusaha mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan rekan-rekan China mereka untuk mengurangi risiko potensi gejolak atau menangani kecelakaan apa pun.

Departemen pertahanan Australia mengatakan pada bulan Juni bahwa sebuah pesawat tempur China dengan berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada bulan Mei.

Australia mengatakan jet China itu terbang dekat di depan pesawat RAAF dan melepaskan "bundel sekam" yang berisi potongan-potongan kecil aluminium yang tertelan ke dalam mesin pesawat Australia.

Pada bulan Juni, militer Kanada menuduh pesawat tempur China melecehkan pesawat patrolinya saat mereka memantau penghindaran sanksi Korea Utara, terkadang memaksa pesawat Kanada untuk mengalihkan dari jalur penerbangan mereka.

Baca Juga: Hubungan AS dan China Kembali Memanas di Atas Laut China Selatan

Hubungan antara China dan Amerika Serikat memangh tegang beberapa waktu terakhir, di mana terjadi gesekan antara dua ekonomi terbesar dunia atas segala hal. Mulai dari Taiwan, catatan hak asasi manusia China, hingga aktivitas militernya di Laut China Selatan.

Perjalanan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada bulan Agustus lalu juga membuat marah China. Beijing melihat hal tersebut sebagai upaya AS untuk mencampuri urusan dalam negerinya. China kemudian meluncurkan latihan militer di dekat pulau itu.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi terikat oleh undang-undang untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×