kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekad baja si bocah miskin memperbaiki kesejahteraan keluarga (2)


Rabu, 07 November 2018 / 15:59 WIB
Tekad baja si bocah miskin memperbaiki kesejahteraan keluarga (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Stanley Perron


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi

Berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Australia bukan perjalanan yang mudah bagi Stanley Perron. Semuanya dia mulai dari nol. Apalagi kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil membuat Perron terbiasa hidup dengan keterbatasan sejak kecil. Namun itulah yang membuat Perron bertekad bisa berhasil di masa depan. Ia memutuskan berhenti sekolah dan merintis bisnis kecil-kecilan. Usaha pertamanya adalah menjual saputangan yang ia buat sendiri.

Stanley Perron lewat gurita bisnis Perron Group berhasil mengumpulkan kekayaan yang ditaksir mencapai sekitar US$ 2,2 miliar pada Mei 2018. Pundi kekayaan ini mengantarkan Perron sebagai orang paling tajir ke-15 di Australia.

Tapi semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pria kelahiran tahun 1922 di Perth, Australia ini pernah mengalami masa-masa sulit. Ayahnya hanya bekerja sebagai seorang tukang pipa di Goldfields. Sejak kecil Perron telah terbiasa hidup dengan segala keterbatasan ekonomi.

Ketika berusia 12 tahun, Perron dan ayahnya mendiami sebuah gubuk dengan lantai tanah dan dinding yang berlapis kain goni. Serba minim fasilitas, gubuk tersebut tidak dialiri air maupun listrik. Kondisi keluarga yang memprihatinkan ini membuat Perron bertekad bisa berhasil agar taraf hidup keluarganya bisa lebih baik. "Itu adalah titik balik dalam hidup saya. Kala itu saya pikir ketika saya tumbuh dewasa, saya akan memiliki kehidupan yang lebih baik dari ini," ujar Perron seperti yang diberikan oleh The West Australian.

Oleh sebab itu, Perron mulai mencoba peruntungan dengan berbisnis saputangan buatannya sendiri. Ia mencoba menjual saputangan tersebut kepada para pekerja tambang di sekitar ia tinggal di Goldfield. Satu tahun kemudian, Perron dan keluarga pindah ke Boulder. Di kota ini, Ia sempat menduduki bangku sekolah menengah pertama dan lulus pada usia 14 tahun dengan nilai yang memuaskan.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×