Sumber: The Guardian,Bloomberg | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemerintah Inggris meminta Jepang membantu membangun jaringan nirkabel generasi kelima alias 5G. Langkah tersebut setelah Inggris mendepak Huawei Technologies dari jaringan 5G di negeri tersebut.
Muncul dugaan, Inggris rela mengayunkan kapak perang dengan Huawei lantaran ada tekanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Kontan.co.id, 27 Mei 2020). Kini indikasi tersebut semakin menguat.
Mengutip Bloomberg, Ahad (19/7) berdasarkan laporan The Observer tanpa menyebut sumber informasinya, Pemerintah Inggris mengatakan kepada Huawei Technologies Co, keputusan melarang peralatan perusahaan dari jaringan 5G di Inggris sebagian berasal dari tekanan oleh AS.
The Guardian juga mengutip The Observer, pemblokiran itu dilakukan antara lain karena alasan geopolitik. Terutama terkait tekanan kuat dari Presiden AS Donald Trump agar memblokir penggunaan perangkat buatan Huawei.
Pemerintah Inggris dikabarkan mengaku, keputusan itu bisa saja ditinjau kembali di masa yang akan datang. Terutama jika Trump tak lagi menjabat sebagai presiden AS, atau sentimen anti China oleh Washington sudah mereda.
Pemerintah Inggris sendiri sebelumnya menepis pernyataan Trump
Trump menyebut dirinya sebagai orang yang sukses memaksa Inggris untuk memblokir Huawei. Menurut Pemerintah Inggris, pemblokiran itu dilakukan atas hasil investigasi National Cyber Security Center terkait masalah keamanan dari perangkat 5G Huawei.
Dua perusahaan teknologi informasi asal Jepang, yakni NEC dan Fujitsu dikabarkan menjnadi pemasok menjadi alternatif perusahaan Huawei asal China. Pejabat Inggris dikabarkan bertemu dengan rekanan di Tokyo pada Kamis (16/7) lalu. Dua hari setelah Inggris mengeluarkan perintah untuk menyikat peralatan Huawei dari pembangunan jaringan 5G di sana per akhir tahun 2027.
Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, kekhawatiran nterkait keamanan Huawei membuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson harus memilih AS atau China, dengan pertimbangan rekan sekutu atau investasi miliaran dolar AS.
Menghadapi tekanan Trump, Huawei dikabarkan rela menggandeng saingannya, MediaTek. pengembang chip ponsel terbesar kedua dunia setelah Qualcomm. MediaTek yang berasal dari Taiwan memasok chip untuk berbagai produk low end produsen ponsel seperti Samsung, Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Nah, Huawei berniat membeli chip ponsel 5G milik MediaTek. Chip ponsel ini melayani segmen menengah atas. Bila ini terjadi, sepertinya situasi bisnis global bakal semakin mendidih.