Sumber: CNET | Editor: Arif Budianto
KONTAN.CO.ID - Teleskop luar angkasa James Webb ditabrak oleh mikrometeorit yang tidak dapat dihindari. Menurut NASA, teleskop yang berada di ruang angkasa ini baik-baik saja meskipun ada dampak yang tak terduga pada salah satu cerminnya.
Baru-baru ini kejadian yang tidak terduga menimpa teleskop luar angkasa milik NASA, yakni James Webb. Teleskop luar angkasa yang bertugas mengintip hari-hari awal alam semesta ini baru saja mengalami cedera.
Melansir Cnet (09/06/2022), "antara 23 dan 23 Mei, Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA mengalami benturan pada salah satu segmen cermin utamanya," ujar NASA dalam sebuah pernyataan, Rabu (08/09/2022).
Buat yang belum tahu, Teleskop luar angkasa James Webb (James Webb Space Telescope) disingkat JWST merupakan observatorium angkasa yang dioptimalkan untuk pengamatan dalam spektrum inframerah dan merupakan pengganti dari Teleskop Hubble dan Teleskop Spitzer.
Baca Juga: Super Earth, Sebutan untuk Planet Luar Surya yang 4 Kali Lebih Besar dari Bumi
Baru diluncurkan akhir tahun lalu, tepatnya 25 Desember 2021 pukul 09:20 waktu setempat, Teleskop Luar Angkasa James Webb meluncur menggunakan roket Ariane 5.
Teleskop luar angkasa JWST ini juga dilengkapi fitur teknis utama yaitu cermin dingin yang sangat besar, dengan diameter 6,5 meter dan empat instrumen khusus untuk pengamatan yang jauh dari Bumi.
Bahaya yang diketahui NASA akan dihadapi teleskop di jalur orbitnya mengelilingi Matahari. Badan Penerbangan dan Antariksa AS menggambarkan bahwa mikrometeorit sebagai "partikel seukuran debu yang terbang dengan kecepatan ekstrem."
Para insinyur merancang cermin emas Webb untuk menangani partikel-partikel ini, tetapi mikrometerit khusus ini lebih besar dari yang diperkirakan.
Menarik, meskipun ukurannya kecil, ternyata masih lebih besar dari yang mereka perkirakan. Sehingga dampak dari mikrometeroit yang menghantam teleskop luar angkasa JWST ini pun tak terelakkan.
NASA juga mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan sebuah kebetulan yang tidak dapat dihindari.
Baca Juga: Mengenal Tata Surya, Apa Definisinya hingga Benda Langit Apa Saja yang ada di Sekitar
Paul Geithner selaku wakil manajer proyek teknis JWST menambahkan bahwa teleskop luar angkasa ini sengaja direkayasa secara berlebihan.
"Kami merancang dan membangun Webb dengan margin kinerja optik, termal, listrik, mekanik untuk memastikannya dapat melakukan misi sains yang ambisius bahkan setelah bertahun-tahun di luar angkasa," katanya.
Untungnya, cermin teleskop dapat disesuaikan untuk menutupi beberapa distorsi yang disebabkan oleh kerusakan mikrometeorit.
Pihak NASA juga menambahkan bahwa dampak yang menimpa JWST baru-baru ini juga tidak menyebabkan perubahan jadwal operasi, karena tim terus memeriksa mode pengamatan instrumen sains dan mempersiapkan rilis gambar pertama Webb dan dimulainya operasi sains.