kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.067   83,03   1,19%
  • KOMPAS100 1.055   14,71   1,41%
  • LQ45 830   12,49   1,53%
  • ISSI 214   1,68   0,79%
  • IDX30 423   6,66   1,60%
  • IDXHIDIV20 509   7,46   1,49%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,64   0,52%
  • IDXQ30 141   1,91   1,38%

Tembak mati warga sipil, Korea Selatan: Semua tanggungjawab ada di tangan Korea Utara


Kamis, 24 September 2020 / 15:48 WIB
Tembak mati warga sipil, Korea Selatan: Semua tanggungjawab ada di tangan Korea Utara
ILUSTRASI. Tentara Korea Selatan memeriksa pintu masuk pos penjagaan mereka di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju, Korea Selatan, 16 Juni 2020.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengecam keras pembunuhan oleh tentara Korea Utara atas seorang warga Korea Selatan yang tidak bersalah dengan tembakan awal pekan ini.

Suh Choo-suk, Wakil Direktur Keamanan Nasional, mengatakan, Kantor Kepresidenan Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk mengungkapkan seluruh kebenaran di balik "tindakan tidak manusiawi" tersebut.

Cheong Wa Dae atau Rumah Biru, sebutan Kantor Kepresidenan Korea Selatan, juga mendesak Korea Utaran menghukum mereka yang bertanggungjawab atas tindakan tersebut.

"Menembak warga kami, yang tidak memiliki senjata dan tidak berniat untuk melawan, hingga mati dan merusak tubuhnya tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," kata Suh, Kamis (24/9), seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Baca Juga: Memanas, pasukan Korea Utara tembak mati pejabat perikanan Korea Selatan

"Korea Utara harus meminta maaf atas tindakan tidak manusiawi itu dan mengambil tindakan jelas untuk mencegah terulangnya insiden semacam itu," tegas Suh, yang merangkap Kepala Sekretariat Dewan Keamanan Nasional (NSC).

Ditembak dan dibakar

Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Korea Utara menembak dan membunuh seorang pejabat Korea Selatan yang hanyut di laut, sebelum menyiram tubuhnya dengan minyak dan membakarnya

Pejabat berusia 47 tahun yang berafiliasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menghilang dari kapal patroli seberat 499 ton sebelum Senin (21/9) siang, saat bertugas di atas kapal di perairan lepas pulau perbatasan Barat Yeonpyeong.

"Korea Utara menemukan pria itu di perairannya dan melakukan tindakan brutal dengan menembaknya dan membakar tubuhnya, menurut analisis menyeluruh militer kami terhadap berbagai intelijen," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam pernyataan Kamis (24/9) seperti dilansir Yonhap.

Baca Juga: Untuk pertama kali, Trump tidak menyebut Korea Utara dalam pidato di Sidang Umum PBB



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×