kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tentara Arab Saudi melakukan aksi penembakan di Pangkalan AS Pensacola, 4 tewas


Sabtu, 07 Desember 2019 / 10:37 WIB
Tentara Arab Saudi melakukan aksi penembakan di Pangkalan AS Pensacola, 4 tewas
ILUSTRASI. Ilustrasi penembakan di AS. REUTERS/Mike Blake/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MIAMI. Seorang letnan dua Angkatan Udara Arab Saudi melakukan aksi penembakan di sebuah pangkalan Angkatan Laut AS di Florida tempat dia berlatih pada Jumat (6/12). Hal itu diungkapkan oleh para pejabat AS kepada Reuters. Belum terungkap apa alasan penembakan tersebut. Namun, dalam kejadian itu, empat orang tewas dan delapan lainnya luka-luka.

Melansir Reuters, pria bersenjata pistol itu akhirnya tewas tertembak di pangkalan Angkatan Laut AS di Pensacola.

Penembakan yang berlangsung di sebuah kelas di geduang dua lantai di pangkalan itu, menandai penembakan mematikan kedua di instalasi militer AS minggu ini. Sebelumnya, insiden serupa terjadi di pangkalan Angkatan Udara dan Angkatan Laut bersama di Pearl Harbor pada hari Rabu.

Baca Juga: IPO Saudi Aramco dan ambisi besar Putra Mahkota merombak ekonomi kerajaan Arab

Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan tersangka menghadiri pelatihan di pangkalan itu sebagai bagian dari program Angkatan Laut lama yang melibatkan anggota militer Saudi.

"Pemerintah Arab Saudi perlu berbuat sesuatu bagi para korban ini. Mereka akan memiliki utang di sini, mengingat ini adalah salah satu warga mereka," kata DeSantis pada konferensi pers.

Presiden AS Donald Trump mengatakan Raja Arab Saudi sudah menelponnya untuk menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada para korban.

Baca Juga: Digosipkan marah dan ancam banjiri pasar minyak, pejabat Arab Saudi angkat bicara

"Raja mengatakan bahwa rakyat Saudi sangat marah dengan tindakan biadab penembak," tulis Trump di Twitter.

Salman mengutuk penembakan itu dalam pernyataan tertulis dan mengatakan dinas keamanan pemerintahnya akan bekerja sama dengan agen-agen AS untuk mengungkap penyebabnya.

"Pelaku kejahatan keji ini tidak mewakili rakyat Saudi, yang menganggap rakyat Amerika sebagai teman dan sekutu," kata Salman.

Baca Juga: Rumor: OPEC + bakal pangkas lagi produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari

Penyelidik FBI, yang memimpin penyelidikan terhadap penembakan itu, menolak untuk mengidentifikasi pria bersenjata itu dan mengatakan pada konferensi pers malam hari bahwa mereka belum menetapkan motif serangan itu.

Deputi sherif cedera

Namun para pejabat AS yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim bahwa tersangka telah diidentifikasi sebagai Letnan Dua Saudi Mohammed Saeed Alshamrani.

Baca Juga: Inilah daftar lengkap 50 miliarder Indonesia versi Forbes

"Ada banyak laporan yang beredar tetapi FBI hanya berurusan dengan fakta. Begitu kami bisa, kami akan berbagi lebih banyak," Rachel Rojas, agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor FBI di Jacksonville, mengatakan pada konferensi pers.

Selain dua orang yang terbunuh, dua orang deputi sherif terluka dalam serangan itu. Satu orang tertembak di lengan, sedangkan satu lainnya tertembak di lutut. Menurut para pejabat yang hadir dalam konferensi pers, keduanya diperkirakan selamat.

Sementara itu, delapan orang harus dilarikan ke Rumah Sakit Baptist untuk dirawat, kata juru bicara rumah sakit Kathy Bowers.

Baca Juga: Bursa Asia menghijau di tengah kebingungan seputar perdagangan AS-China

Laporan pertama mengenai seorang "penembak aktif" di pangkalan masuk ke kantor sherif Wilayah Escambia sekitar 6:51 pagi dan beberapa menit kemudian, wakil sherif menembak dengan fatal tersangka di sebuah ruang kelas di pangkalan itu, kata Sheriff David Morgan.

Reuters melaporkan, dalam beberapa pekan terakhir, 18 penerbang angkatan laut dan dua anggota awak udara dari Angkatan Laut Saudi Royal berlatih bersama Angkatan Laut AS di Pensacola.

Baca Juga: Marah besar, Arab Saudi ancam akan membanjiri pasar minyak jika...

Kelompok ini berada di bawah program Angkatan Laut yang menawarkan pelatihan kepada sekutu AS. "Sekitar 200 siswa asing berada dalam program itu," kata Kapten Timothy Kinsella, komandan pangkalan itu.

Seseorang yang akrab dengan program tersebut mengatakan perwira Angkatan Udara Saudi yang dipilih untuk pelatihan militer di Amerika Serikat diperiksa secara intensif oleh kedua negara.

Personel Saudi "dipilih sendiri" oleh militer mereka dan seringkali berasal dari keluarga elit, kata sumber Reuters.

Baca Juga: Terpopuler: Heboh gelombang penahanan di Arab Saudi, pendaftaran SNMPTN dibuka

Pangkalan Pensacola, yang terletak di dekat perbatasan Florida dengan Alabama, adalah tempat pelatihan utama bagi Angkatan Laut dan mempekerjakan sekitar 16.000 anggota militer dan 7.400 personel sipil, menurut situs resmiya.

Personel militer biasanya dilarang membawa senjata di pangkalan AS kecuali itu adalah tugas rutin mereka. Meskipun demikian, di pangkalan ini telah terjadi sejumlah aksi penembakan massal yang mematikan sebelumnya, termasuk satu di Ford Hood, Texas pada 2009 yang menewaskan 13 orang dan satu di Washington Navy Yard pada 2013 yang menewaskan 12.




TERBARU

[X]
×