kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.139   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.931   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.118   1,09   0,10%
  • LQ45 827   -2,94   -0,35%
  • ISSI 267   3,46   1,32%
  • IDX30 427   -1,81   -0,42%
  • IDXHIDIV20 491   -1,62   -0,33%
  • IDX80 124   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 128   0,08   0,06%
  • IDXQ30 138   -0,34   -0,25%

Terbitkan buku kontroversial, mantan penasehat sebut Trump tak tahu apa-apa


Senin, 22 Juni 2020 / 11:23 WIB
Terbitkan buku kontroversial, mantan penasehat sebut Trump tak tahu apa-apa
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump waves to reporters in the pouring rain as he departs for travel to Dallas, Texas from the South Lawn at the White House in Washington, U.S., June 11, 2020. REUTERS/Kevin Lamarque 


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton mengatakan bahwa Presiden Donald Trump hanya peduli soal pemilihan ulangnya sebagai presiden.

Hal ini membuat Trump menjadikan pemilihan ulang sebagai dasar dari setiap keputusan yang dibuatnya.

Baca Juga: Titahkan militer China siap tempur bulan lalu, Xi Jinping ingin perang?

Dalam sebuah wawancara dengan Martha Raddatz dari ABC News, Bolton mengatakan dia tidak melihat apa pun di mana pemilihan ulang tidak menjadi faktor utama dalam pengambilan kebijakan.

"Banyak orang mengeluh bahwa dia memiliki rentang perhatian yang pendek dan dia tidak fokus," kata Bolton. 

“Namun ketika menyangkut pemilihan ulang, rentang perhatiannya tidak terbatas. Sayang sekali tidak ada yang lebih dari itu ketika menyangkut keamanan nasional," paparnya.

Dalam bukunya, The Room Where it Happened, Bolton menyebut Trump sebagai presiden yang berpengetahuan rendah.

Baca Juga: Duh, WHO catat rekor kenaikan kasus corona tertinggi dalam satu hari

Pada hari Minggu, Bolton mengatakan dia harus menjelaskan suatu konsep secara berulang-ulang, seperti mengapa semenanjung Korea dipartisi pada tahun 1945 pada akhir Perang Dunia II. 




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×