Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pencatatan saham perdana atau IPO Ant Group milik Jack Ma yang didukung Alibaba Group Holding sulit dilakukan sebelum 2022. Hal itu terjadi karena banyaknya aturan baru yang diterbitkan otoritas China untuk dipenuhi oleh Ant Group sebelum melantai di bursa saham.
Bloomberg melaporkan pada hari Minggu, seperti dikutip Yahoo Fihance, bahwa IPO Ant Grup semakin sulit dilaksanakan setelah regulator China menuntut Ant mematuhi aturan baru dan yang diusulkan berlaku untuk berbagai bidang termasuk pinjaman konsumen, pejabat regulasi yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Bloomberg.
Para pejabat dilaporkan mengatakan bahwa tidak mungkin dengan begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Ant dalam memenuhi kerangka peraturan baru dan beberapa aturan yang berlaku belum jelas bahwa IPO akan dilakukan sebelum 2022.
Baca Juga: Melihat dibalik keputusan China menghentikan IPO Ant Group milik Jack Ma
Prioritas langsung bagi Beijing adalah bahwa Ant yang didirikan Jack Ma mematuhi peraturan yang berubah, Bloomberg mencatat, mengutip para pejabat.
Satuan tugas bersama yang dipimpin oleh Komite Stabilitas dan Pengembangan Keuangan - regulator sistem keuangan - bersama departemen bank sentral China dan regulator lainnya mengawasi Ant dan berhubungan dengan perusahaan untuk mengumpulkan data dan material, menurut dua sumber Bloomberg.
Satgas tengah mempelajari restrukturisasi perusahaan dan juga menyusun aturan baru untuk industri itu sendiri. Di bawah draf aturan baru yang diantar pada November, Ant akan diminta menambah modal hingga US$ 12 miliar, kata Bloomberg.
Bulan ini, CEO Ant Group Daniel Zhang memuji draf baru Beijing sebagai "tepat waktu dan perlu".
Sikap CEO sangat berbeda dari Ma yang telah mengkritik bankir dan regulator China menjelang IPO yang sekarang ditangguhkan, yang mengarah pada teguran.