kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,99   -4,31   -0.48%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkait pemakzulan, Trump tuding Demokrat berencana kudeta


Rabu, 18 Desember 2019 / 12:01 WIB
Terkait pemakzulan, Trump tuding Demokrat berencana kudeta
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump . REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menjelang voting terkait pemakzulan atau impeachment yang akan dilakukan di Dewan Perwakilan Rakyat AS, Presiden Donald Trump menuduh Demokrat berencana melakukan "kudeta partisan yang ilegal". Dia bahkan menyatakan "perang terbuka" pada demokrasi Amerika seiring upaya Demokrat untuk memakzulkan dirinya dari jabatan karena mendesak Ukraina untuk menyelidiki pesaing politiknya, Joe Biden.

Pernyataan Trump ditulis dalam sebuah surat yang ditandatangani yang ditujukan kepada Ketua DPR Nancy Pelosi. Surat ini dirilis ketika anggota parlemen DPR bertemu untuk menetapkan aturan untuk debat jelang pemungutan suara yang direncanakan hari Rabu pada dua pasal pemakzulan -berisi dakwaan resmi- terhadap presiden asal Partai Republik tersebut.

Baca Juga: Trump akan menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan

Pada saat yang sama, pimpinan senat Republik, Mitch McConnell, mengisyaratkan dia tidak akan membiarkan persidangan Senat yang akan berlangsung terkait tuduhan pemakzulan, melibatkan lebih banyak pencarian fakta tentang perilaku Trump. Pimpinan senat Republik tidak mungkin memilih untuk menghukum presiden.

Surat enam halaman yang bertele-tele dari Trump kepada Pelosi menggunakan kertas dengan kop surat Gedung Putih. Sebagian besar isi surat menyatakan keberatan presiden terhadap penyelidikan pemakzulan. Akan tetapi Trump menuliskannya dalam bahasa yang menuduh dan terkadang menyerang Pelosi, Demokrat, kongres, Biden dan lembaga-lembaga seperti FBI.

Pelosi, tulis Trump, "mengubah Dewan Perwakilan Rakyat dari sebuah badan legislatif yang dihormati menjadi Star Chamber dari penganiayaan partisan" sementara isi surat lainnya menuliskan: "nyaris tidak menyembunyikan kebencianmu kepadaku."

Baca Juga: Selalu terlihat tenang dan tidak stres, Obama sebut Indonesia sebagai alasannya

Penyelidikan impeachment, kata presiden, adalah "kudeta partisan yang ilegal, yang akan berdasarkan sentimen baru-baru ini, gagal total di bilik suara". Hal itu mengacu pada pemilihan presiden AS November 2020 di mana Trump akan mengajukan diri lagi sebagai kandidat presiden.

Melansir Reuters, konstitusi AS memberi DPR kekuasaan untuk memakzulkan presiden karena "kejahatan berat dan pelanggaran ringan." Kebijakan ini merupakan bagian dari pemeriksaan dan keseimbangan dokumen di antara cabang eksekutif, legislatif dan yudisial dari pemerintah federal.

DPR yang dipimpin Demokrat diperkirakan akan meloloskan dua pasal pemakzulan yang menuduh Trump dengan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres untuk menyelidiki urusannya dengan Ukraina.

Baca Juga: Amerika-China Sepakati Gencatan Perang Dagang

"Dengan melanjutkan pemakzulan Anda yang tidak valid, Anda melanggar sumpah jabatan Anda, Anda melanggar kesetiaan Anda pada Konstitusi, dan Anda menyatakan perang terbuka terhadap Demokrasi Amerika," tulis Trump.

"Kamu memandang demokrasi sebagai musuhmu!" demikian dia menulis.

Saat ditanya tentang surat Trump, Pelosi mengatakan kepada CNN: "Saya belum sepenuhnya membacanya. Kami sudah bekerja. Saya sudah melihat esensi dari itu. Ini benar-benar sakit."




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×