Sumber: New Trader U | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Saat membicarakan Warren Buffett, pikiran kita langsung tertuju pada strategi investasi yang berfokus pada nilai, fundamental perusahaan yang solid, dan pandangan jangka panjang.
Sang Dukun dari Omaha ini terkenal karena menghindari tren-tren yang tidak ia pahami, termasuk sektor teknologi yang sering kali dianggap terlalu fluktuatif. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya akurat.
Portofolio Berkshire Hathaway justru memiliki investasi signifikan di perusahaan-perusahaan yang secara fundamental memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk mendorong pertumbuhan dan efisiensi.
Baca Juga: Terbaru! Harga BBM Shell Super & Lokasi Stok 6/9/2025 di Surabaya Malang Gresik Dll
Berdasarkan analisis yang termuat dalam artikel di situs edukasi trading, New Trader U, berikut adalah lima saham yang menunjukkan bagaimana Warren Buffett secara tidak langsung, atau bahkan langsung, berinvestasi di masa depan AI.
1. Apple (AAPL)
Tidak ada yang lebih menggambarkan evolusi portofolio Buffett selain investasi besarnya di Apple. Saham Apple saat ini menjadi kepemilikan terbesar Berkshire Hathaway.
Meskipun Apple adalah perusahaan elektronik konsumen, inti dari produk-produknya, seperti iPhone, iPad, dan Mac, semakin didukung oleh teknologi AI.
Apple menggunakan AI untuk:
- Asisten Virtual: Siri, asisten suara Apple, terus ditingkatkan dengan kemampuan AI untuk memahami perintah pengguna dengan lebih baik dan memberikan respons yang lebih relevan.
- Fotografi Komputasional: Algoritma AI memungkinkan kamera iPhone untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi, menyesuaikan pencahayaan, fokus, dan detail secara otomatis, bahkan dalam kondisi sulit.
- Teks Prediktif: AI digunakan untuk memprediksi kata-kata yang akan diketik pengguna, mempercepat proses pengetikan dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Investasi Buffett di Apple menunjukkan bahwa ia tidak hanya melihat merek dan loyalitas pelanggan, tetapi juga kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan teknologi canggih guna memperkuat produknya.
2. Amazon (AMZN)
Meski bukan menjadi salah satu saham yang paling banyak dipegang oleh Berkshire Hathaway, Amazon tetap berada di radar investasi Buffett.
Amazon tidak hanya dikenal sebagai raksasa e-commerce, tetapi juga sebagai salah satu pemain utama dalam infrastruktur AI melalui Amazon Web Services (AWS).
Peran Amazon dalam AI mencakup:
- AWS: AWS menyediakan layanan komputasi awan yang menjadi tulang punggung bagi banyak perusahaan teknologi, termasuk startup AI yang membutuhkan daya komputasi besar.
- Alexa: Asisten suara Alexa adalah contoh nyata penggunaan AI di rumah tangga, yang terus belajar dari interaksi pengguna untuk memberikan layanan yang lebih personal.
- Algoritma Rekomendasi: Platform e-commerce Amazon menggunakan AI yang sangat canggih untuk menganalisis kebiasaan belanja miliaran pengguna, memberikan rekomendasi produk yang sangat personal dan meningkatkan penjualan.
Baca Juga: Realisasi Penyaluran Beras SPHP di Indomaret Tembus 1.500 Ton
3. Visa (V)
Warren Buffett juga menaruh kepercayaan besar pada Visa, salah satu perusahaan pemrosesan pembayaran terbesar di dunia.
Meskipun Visa mungkin tidak terlihat seperti perusahaan teknologi AI murni, AI adalah inti dari operasionalnya.
Setiap hari, Visa memproses miliaran transaksi, dan untuk mengamankan data pengguna serta mencegah penipuan, mereka menggunakan AI yang dapat menganalisis pola transaksi secara real-time.
AI ini mampu mendeteksi pola yang tidak biasa, seperti transaksi besar di lokasi yang tidak dikenal, dan segera memblokir transaksi yang mencurigakan, melindungi baik konsumen maupun bank.
4. Mastercard (MA)
Mirip dengan Visa, Mastercard adalah perusahaan jasa keuangan lainnya yang sangat bergantung pada AI untuk menjalankan operasionalnya.
Teknologi AI menjadi fondasi utama dalam sistem keamanan mereka. Algoritma AI Mastercard terus-menerus memantau transaksi di seluruh dunia, mencari anomali dan aktivitas yang mencurigakan untuk mencegah penipuan.
Investasi pada perusahaan ini mencerminkan keyakinan Buffett pada bisnis yang memiliki "parit ekonomi" yang kuat, dan dalam hal ini, parit tersebut diperkuat oleh penggunaan AI untuk keamanan dan efisiensi.
Tonton: Pasokan Menipis, Pemerintah Akan Bertemu Pengelola SPBU Swasta Pekan Depan
5. American Express (AXP)
Sama seperti Visa dan Mastercard, American Express adalah perusahaan jasa keuangan yang juga sangat bergantung pada AI untuk menjalankan operasionalnya. American Express menggunakan AI untuk:
Pencegahan Penipuan: Sistem AI menganalisis setiap transaksi untuk mengidentifikasi dan mencegah penipuan secara real-time.
Otomatisasi Layanan Pelanggan: Banyak pertanyaan pelanggan rutin ditangani oleh chatbot bertenaga AI, memungkinkan agen manusia untuk fokus pada masalah yang lebih kompleks.
Rekomendasi Hadiah Personalisasi: AI menganalisis kebiasaan belanja dan riwayat transaksi untuk merekomendasikan program hadiah atau penawaran khusus yang paling relevan bagi setiap pemegang kartu.