Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Sebuah jaringan pencucian uang bernilai miliaran dolar yang beroperasi di seluruh Inggris membeli saham pengendali di sebuah bank Kyrgyzstan untuk memfasilitasi penghindaran sanksi dan mendukung perang Rusia di Ukraina, menurut National Crime Agency (NCA) Inggris pada Jumat (21/11/2025).
Dalam pembaruan atas penyelidikan internasional terhadap jaringan pencucian uang Rusia yang dikenal sebagai “Operation Destabilise”, NCA menyoroti skala jaringan yang sedang mereka bongkar.
Baca Juga: GAC Produksi AION V di Austria: Strategi Hindari Tarif UE
Jaringan yang mengubah uang tunai hasil kejahatan jalanan menjadi aset kripto dan mengaitkan perdagangan narkoba lokal dengan kriminal terorganisir dan aktivitas yang disponsori negara.
Pada Desember tahun lalu, NCA dan Departemen Keuangan AS menyoroti TGR dan Smart, dua jaringan yang disebut digunakan oleh orang kaya Rusia untuk menghindari sanksi, dan menurut otoritas Inggris, jaringan tersebut juga mencuci uang bagi pengedar narkoba, kriminal, dan mata-mata melalui skema “tukar tunai menjadi kripto”.
Fase Kedua Operasi Destabilise
Dalam operasi penindakan global, NCA dan mitra penegak hukum di AS, Prancis, Spanyol, dan Irlandia telah menangkap 128 orang hingga saat ini. Lebih dari 25 juta pound (US$33 juta) uang tunai dan aset kripto telah disita di Inggris saja, kata NCA.
Baca Juga: Ekspor Jepang Menguat Tak Terduga pada Oktober Seiring Meredanya Dampak Tarif AS
Departemen Keuangan AS mengatakan pada Desember lalu bahwa mereka telah menjatuhkan sanksi terhadap anggota kelompok tersebut, yang diduga membantu elite Rusia menggunakan kripto untuk menghindari sanksi yang diberlakukan setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
NCA mengatakan TGR terkait dengan pembelian saham mayoritas di Keremet Bank, lembaga keuangan Kyrgyzstan yang telah dikenai sanksi oleh AS.
Departemen Keuangan AS pada Januari menyatakan bahwa penjualan saham oleh kementerian keuangan Kyrgyzstan tersebut bertujuan “menciptakan pusat penghindaran sanksi” untuk pembayaran perdagangan Rusia.
Keremet Bank mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
NCA menambahkan bahwa kepemilikan saham Keremet Bank yang diyakini memfasilitasi pembayaran lintas batas untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pertahanan, kedirgantaraan, dan teknologi Rusia dipegang oleh perusahaan yang terkait dengan George Rossi.
Baca Juga: Samsung Electronics Tunjuk TM Roh Co-CEO: Strategi Baru Perkuat Bisnis DX
Otoritas Inggris dan AS meyakini Rossi, warga negara Ukraina yang telah dikenai sanksi oleh AS, merupakan kepala jaringan TGR.
Reuters belum dapat menghubungi Rossi.
“Hari ini kami dapat mengungkap betapa luasnya operasi jaringan ini dan menarik garis yang menghubungkan kejahatan di komunitas kita, sindikat kriminal yang canggih, dan aktivitas yang disponsori negara,” kata Sal Melki, Deputi Direktur Kejahatan Ekonomi NCA.













