Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - ADDIS ABABA. Ethiopian Airlines menyatakan bahwa pengujian DNA terhadap 157 penumpang yang jadi korban dalam kecelakaan pesawatnya bisa memakan waktu hingga enam bulan. Hal ini tak lepas dari kondisi jenazah yang sudah tidak utuh.
Dilansir dari Reuters, keluarga para korban ditawari berbagai bantuan oleh pihak maskapai. Mulai dari upacara layanan keagamanan hingga dokumen kematian.
Beberapa dokumen diberikan kepada keluarga korban di Hotel Skylight pada hari Sabtu waktu setempat. Namun sertifikat kematian baru bisa dikeluarkan dalam waktu dua minggu.
Tetapi sisa-sisa jenazah yang sebagian besar dalam kondisi hangus dan terpisah-pisah akan memakan waktu yang tidak sebentar untuk dianalisa.
Di sisi lain, sebuah tim penyelidik di Paris telah mulai memeriksa kotak hitam pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut usai jatuh tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa. Dalam pesawat tersebut, terdapat penumpang dari lebih 30 negara yang berbeda.
Para ahli juga mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Tetapi otoritas penerbangan di seluruh dunia telah mengandangkan Boeing 737 MAX, karena kekhawatiran terhadap keamanan tipe pesawat tersebut.
Data penerbangan telah menunjukkan adanya beberapa kesamaan antara pesawat tersebut dengan insiden Lion Air pada bulan Oktober tahun lalu.