Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perang dagang yang digelorakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah merugikan ekonomi negaranya sendiri hingga senilai US$ 7,8 miliar di tahun lalu. Data tersebut didapat dari studi yang dilakukan oleh sejumlah universitas terkemuka di negeri tersebut.
Dilansir dari Reuters, laporan penelitian yang dipublikasikan pada minggu lalu tersebut menyebut bahwa perang dagang dengan China telah menekan produk domestik bruto Amerika Serikat.
Para penelti mengatakan mereka menganalisis dampak jangka pendek dari langkah Trump dan menemukan bahwa impor dari negara-negara yang diincar telah menurun sedalam 31,5%. Sementara ekspor AS ke negara tujuan turun sebesar 11%.
Selain itu, penelitian itu juga menemukan bahwa kerugian konsumen maupun produsen dalam setahun dari biaya impor yang lebih tinggi telah mencapai angka US$ 68,8 miliar.
"Setelah memperhitungkan pendapatan tarif yang lebih tinggi dan keuntungan bagi produsen dalam negeri dari harga yang lebih tinggi, terdapat kerugian sebesar US$ 7,8 miliar atau 0,04% dari PDB," kata para peneliti.
Studi ini ditulis oleh tim ekonom di Universitas California Berkeley, Universitas Columbia, Universitas Yale dan Universitas California di Los Angeles (UCLA) dan diterbitkan oleh Biro Riset Ekonomi Nasional.
Sebelumnya, Trump telah berjanji untuk mengurangi defisit perdagangan dengan menutup impor yang dinilai tidak adil dan menegosiasikan kembali perjanjian perdagangan bebas. Trump juga telah mengejar agenda perdagangan proteksionis untuk melindungi manufaktur AS.
Sementara itu Washington dan Beijing telah terkunci dalam pertempuran tarif selama beberapa bulan karena memaksakan tarif unilateral.