Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tesla memangkas harga sedan Model 3 dan SUV Model Y di Amerika Serikat. Langkah ini membuat perang harga semakin ketat setelah pengiriman mobil Tesla di kuartal III meleset dari ekspektasi pasar.
Mengutip Reuters, Jumat (6/10), pemangkasan harga terbaru ini terjadi ketika perusahaan berusaha mengejar target pengiriman 476.000 kendaraan dalam tiga bulan terakhir tahun 2023 untuk memenuhi target tahunan penyerahan 1,8 juta kendaraan.
Tesla menambah diskon harga jual mobilnya dari sekarang sekitar 2,7% menjadi 4,2% dimulai pada bulan Januari untuk mendukung penjualan di tengah perekonomian yang tidak menentu dan menangkis persaingan dari produsen mobil AS seperti Ford dan BYD China.
Baca Juga: Perseteruan Panjang Komisi Sekuritas & Bursa AS (SEC) dan Elon Musk Kembali Panas
Saham Tesla turun 1,2% dalam perdagangan pra-pasar di tengah kekhawatiran bahwa pemangkasan harga tersebut akan semakin mengurangi margin perusahaan, yang merosot ke level terendah dalam empat tahun pada kuartal April-Juni.
Situs resmi perusahaan menyebutkan, sedan Model 3 standar sekarang lebih murah US$ 1.250 menjadi US$ 38.990, sedangkan varian jarak jauh Model Y berharga US$ 2.000 lebih murah menjadi US$ 48.490,
Tesla juga memangkas harga untuk varian kedua model dengan harga lebih tinggi.
Secara keseluruhan, harga Model 3 standar telah turun sekitar 17% sejak awal tahun, sedangkan varian jarak jauh Model Y sudah turun lebih dari 26%.
Pemotongan harga juga akan menambah tekanan pada "Detroit Three" ketika mereka menghadapi pemogokan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh serikat pekerja otomotif.
Setiap kontrak baru dengan serikat pekerja diperkirakan akan mendorong lonjakan biaya, sehingga menguntungkan produsen mobil non-serikat pekerja seperti Tesla dan Toyota Jepang.
Baca Juga: Tesla Launches Updated Model Y in China, Keeps Starting Price Unchanged
Tesla akan melaporkan pendapatan kuartal ketiga pada 18 Oktober.
Analis yang disurvei oleh Visible Alpha memperkirakan perusahaan akan membukukan margin kotor otomotif sebesar 19,1% pada kuartal tersebut, yang merupakan penurunan besar dari rekor margin lebih dari 32% pada kuartal pertama tahun lalu.