kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tetap buka selama pandemi, lebih dari 19.000 karyawan Amazon positif Covid-19


Jumat, 02 Oktober 2020 / 07:19 WIB
Tetap buka selama pandemi, lebih dari 19.000 karyawan Amazon positif Covid-19
ILUSTRASI. Logo Amazon


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amazon.com Inc melaporkan, lebih dari 19.000 pekerja yang berada di garis depan perusahaan tersebut tertular virus corona di tahun ini. Angka tersebut setara dengan 1,44% dari total pekerja di Amzona.com.

Lebih lanjut, perusahaan pengecer online terbesar di dunia ini mengatakan, dari 1.372.000 karyawan garis depan di Amazon dan anak perusahaan Whole Foods Market, ada 19.816 yang dinyatakan positif atau diduga mengidap Covid-19 antara 1 Maret dan 19 September. Angka tersebut termasuk staf musiman dan mereka yang mungkin terinfeksi di luar bekerja. 

Sebaliknya, 33.952 akan tertular virus jika tingkat Amazon sama dengan populasi umum, saat memperhitungkan usia dan geografi karyawan, kata perusahaan dalam pernyataannya. 

Baca Juga: Donald Trump dinobatkan sebagai pendorong misinformasi Covid-19 terbesar dunia

Minnesota memiliki tingkat tertinggi dengan hampir 32 infeksi per 1.000 pekerja. Angka ini jauh di atas perbandingan hampir 16 infeksi untuk umum. Amazon pun telah berselisih dengan kelompok buruh di Minnesota. 

"Informasi ini akan lebih kuat jika ada data serupa dari perusahaan besar lainnya untuk dibandingkan," kata Amazon dalam posting blog, menambahkan bahwa mereka berharap angka "akan terbukti berguna saat negara membuat keputusan tentang membuka kembali fasilitas umum dan pengusaha mempertimbangkannya. apakah dan bagaimana membuat orang kembali bekerja.

Laporan dari pengecer online terbesar di dunia tersebut mendapat kecaman dari serikat pekerja karena menilai Amazon telah membahayakan kesehatan karyawan dengan tetep membuka gudang selama pandemi.

Namun, Amazon menganggap, tingkat infeksi virus corona di perusahaan ini 42% lebih rendah daripada yang diprediksi dengan mempertimbangkan penyebaran virus corona dari populasi di Amerika Serikat (AS). 

Laporan dari Amazon ini juga mendorong bisnis lain untuk melaporkan angka pembanding. Pengungkapan oleh Amazon juga menawarkan pandangan langka tentang dampak penyakit pada perusahaan besar di Negeri Paman Sam. 

Baca Juga: Perang hari kelima: Armenia klaim tembak jatuh empat drone di dekat ibu kota Yerevan

Selama masa pandemi, Amazon memang terus menjaga fasilitas tetap terbuka untuk memenuhi lonjakan permintaan dari pembeli yang terjebak di rumah. Perusahaan pun mengungkapkan selalu melakukan prosedur kesehatan seperti pemeriksaan suhu, perangkat lunak jarak sosial serta prosedur keselamatan lainnya.

Athena, koalisi buruh dan aktivis, meminta para pejabat untuk menyelidiki Amazon dan membuat pelaporan yang lebih teratur oleh perusahaan sehubungan dengan berita tersebut. "Amazon mengizinkan Covid-19 menyebar seperti api," kata Direktur Athena, Dania Rajendra dalam sebuah pernyataan.

Selanjutnya: Bendung corona, Madrid jadi ibu kota pertama di Eropa yang berlakukan lagi lockdown




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×