kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Thailand bangun jaringan kereta terbesar di Asia Tenggara


Minggu, 01 Maret 2020 / 17:46 WIB
Thailand bangun jaringan kereta terbesar di Asia Tenggara


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Pembangunan proyek ini diprediksi bakal menggandakan kapasitas penumpang serta pengiriman dengan lintasan ganda. Setelah beroperasi, Pemerintah Thailand memperkirakan akan ada 22 juta penumpang, dan 30 juta ton yang dapat memanfaatkan moda transportasi ini tiap tahunnya. Adapun kereta super cepat juga akan dibangun untuk menghubungkan kota-kota besar di Thailand dengan Bangkok.

Varavuth berharap pada 2037, panjang jaringan bakal meluas hingga 60% dari kondisi saat ini dimana sejumlah rute dari dan menuju sejumlah objek wisata juga bakal ditambah. Sementara kereta super cepat Thailand akan terhubung dengan jaringan kereta di Ibukota Lao, VIentiane, Cina dan bakal dibangun Pemerintah Cina seusai komitmen dari Belt and Road Initiative (BRI).

“Kontrak dengan Cina akan dibuat dalam Dollar AS,” kata Sekretaris Dewan Menteri Ekonomi Kobsak Potrakool. 

Baca Juga: Terpapar perang dagang, pertumbuhan ekonomi Thailand 2019 hanya 2,4%

“Membeli sejumlah besar Dollar AS pada hari penandatangan kontrak akan melemahkan Baht Thailand dan membalikkan arus.” Ini pertama kalinya Dollar AS dipergunakan sebagai mata uang kontrak pemerintah.

Sementara saat ini fase pertama pembangunan sepanjang 608 kilometer telah dimulai. Fase kedua yang akan menghubungkan jaringan kereta dengan China, dan Laos saat ini masih dalam proses desain. Sejumlah kontrak pembangunan jaringan kereta super cepat sepanjang 668 kilometer, dan 970 kilometer kini juga tengah disiapkan.

Adapun Stasiun Bangkok yang akan jadi terminal transit rencananya bakal rampung dibangun tahun depan. Saat ini sejumlah lokomotif diesel tua juga telah mengantri untuk diremajakan dengan lokomotif listrik.

Pengembangan yang terjadi memang tak akan melampaui jaringan kereta di Cina, dan Jepang. Namun apa yang akan dilakukan Thailand sejatinya lebih progresif dibandingkan kedua negara tersebut. Sebab, dua negara tersebut memang telah mengembangkan jaringan kereta secara bertahap selama tujuh dekade terakhir. Sementara Thailand, sejak 1951 hingga ini cuma menambah panjang lintasan 700 kilometer.

“Investasi jaringan kereta memang dibutuhkan buat pembangunan Ekonomi. Hanya saja untuk Thailand punya masalah cukup penting soal bagimana proyek ini dilaksanakan, soal korupsi jadi salah satu tantangannya,” kata Profesor Departemen Bisnis International, Logistik, dan Transportasi Tammasat Business Scholl Pavida Pananond.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×