kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.696   19,00   0,11%
  • IDX 8.700   67,17   0,78%
  • KOMPAS100 1.194   11,34   0,96%
  • LQ45 855   8,16   0,96%
  • ISSI 311   2,93   0,95%
  • IDX30 443   2,33   0,53%
  • IDXHIDIV20 514   0,28   0,05%
  • IDX80 133   1,35   1,02%
  • IDXV30 142   0,98   0,70%
  • IDXQ30 141   0,35   0,25%

Thailand Lancarkan Serangan Udara di Kamboja, Ketegangan Kembali Memuncak


Senin, 08 Desember 2025 / 09:37 WIB
Thailand Lancarkan Serangan Udara di Kamboja, Ketegangan Kembali Memuncak
ILUSTRASI. Thailand melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasannya yang disengketakan dengan Kamboja.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Militer Thailand mengungkapkan, Thailand melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasannya yang disengketakan dengan Kamboja, setelah kedua negara saling tuduh melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.

Mengutip Reuters, Senin (8/12/2025), militer Thailand dalam pernyataannya mengungkapkan, setidaknya satu tentara Thailand tewas dan empat lainnya luka-luka dalam bentrokan baru yang meletus di sekitar dua wilayah di provinsi paling timur, Ubon Ratchathani, setelah pasukannya diserang oleh Kamboja.

"Pihak Thailand kini telah mulai menggunakan pesawat untuk menyerang sasaran militer di beberapa wilayah," demikian pernyataan tersebut.

Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer Thailand telah melancarkan serangan fajar terhadap pasukannya di dua lokasi, setelah berhari-hari melakukan aksi provokatif, dan menambahkan bahwa pasukan Kamboja tidak membalas. 

Baca Juga: Kongres AS Dorong RUU Pertahanan US$ 901 Miliar, Lampaui Usulan Trump

Sengketa perbatasan telah meletus menjadi perang lima hari pada bulan Juli, sebelum kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Trump, yang juga menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian yang diperluas antara kedua negara di Kuala Lumpur pada bulan Oktober.

Setidaknya 48 orang tewas dan diperkirakan 300.000 orang mengungsi sementara selama bentrokan bulan Juli, dengan kedua negara tetangga saling tembak-menembak dengan roket dan artileri berat. 

Namun, setelah ledakan ranjau darat bulan lalu yang melukai salah satu tentaranya, Thailand mengatakan akan menghentikan implementasi pakta gencatan senjata dengan Kamboja. 

Di Thailand, lebih dari 385.000 warga sipil di empat distrik perbatasan sedang dievakuasi, dengan lebih dari 35.000 orang telah ditampung di tempat penampungan sementara, kata militer Thailand.

Baca Juga: Drone Rusia Pecahkan Perisai Chernobyl, IAEA Warning: Bahaya di Depan Mata

Selama lebih dari satu abad, Thailand dan Kamboja telah memperebutkan kedaulatan di titik-titik tak berbatas di sepanjang perbatasan darat mereka sepanjang 817 km (508 mil). 

Perbatasan ini pertama kali dipetakan pada tahun 1907 oleh Prancis ketika Prancis memerintah Kamboja sebagai koloni.

Ketegangan yang sempat memanas terkadang meledak menjadi pertempuran kecil, seperti baku tembak artileri selama seminggu pada tahun 2011, meskipun ada upaya untuk menyelesaikan klaim yang tumpang tindih secara damai.

Selanjutnya: Thailand Gempur Kamboja dengan Serangan Udara, Konflik Perbatasan Memanas Lagi

Menarik Dibaca: Mau Kulit Bersih Bebas Jerawat? Terapkan 5 Pola Makan Sehat Ini dari Sekarang




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×