CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Thailand sebut kesepakatan perdagangan Asia baru ditandatangani tahun 2020


Senin, 04 November 2019 / 11:15 WIB
Thailand sebut kesepakatan perdagangan Asia baru ditandatangani tahun 2020
ILUSTRASI. Para Menteri RCEP melakukan pertemuan tahunannya dalam rangka mendorong percepatan penyelesaian perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BANGKOK. Thailand mengatakan pada hari Minggu bahwa negara-negara Asia Tenggara berkomitmen menandatangani perjanjian untuk menjadi blok perdagangan terbesar di dunia pada Februari 2020. Bahkan setelah India mengajukan tuntutan yang tidak mendapat dukungan dari China.

Menjelang KTT Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) akhir pekan ini di Bangkok, ada harapan untuk menyelesaikan perundingan tahun ini pada 16-negara Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Baca Juga: Hari ketiga kunjungan kerja di Bangkok, berikut agenda Presiden Jokowi

Namun pernyataan terakhir ketua ASEAN yang dirilis pada Minggu malam mengatakan, 10 negara tersebut menyambut komitmen untuk menandatangani Perjanjian RCEP pada tahun 2020.

Ini akan secara signifikan berkontribusi pada sistem perdagangan internasional yang terbuka, inklusif dan berdasarkan aturan dan perluasan rantai nilai.

Dorongan untuk mencapai kesepakatan merupakan dampak perang dagang AS-Tiongkok, yang telah membantu mengetuk pertumbuhan ekonomi regional ke level terendah dalam lima tahun.

"Kesimpulan awal dari negosiasi RCEP akan meletakkan dasar bagi integrasi ekonomi Asia Timur," kata sebuah pernyataan dari kementerian luar negeri China setelah Perdana Menteri Li Keqiang bertemu dengan para pemimpin Asia Tenggara seperti dilansir Reuters, Senin (4/11).

Baca Juga: Mendag akan intensifkan komunikasi dengan DPR terkait ratifikasi perjanjian IA-CEPA



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×