Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Otoritas keuangan Amerika Serikat masih terus melemparkan pelampung penyelamatan kepada American International Group (AIG) Inc. Kabar terbaru, Federal Reserve (The Fed) dan Bank of New York akan mengalirkan dana lagi ke kantong AIG Inc.
The Fed, misalnya, akan menyuntikkan dana sebanyak US$ 37,8 miliar dan ditukar dengan aset milik AIG. "AIG dapat menukarkan obligasi pendapatan tetap atau fixed income securities yang masih masuk dalam kategori layak investasi dengan dana tunai sebanyak US$ 37,8 miliar," tulis The Fed dalam pernyataannya, Rabu (8/10).
Juru bicara AIG Nicholas Ashooh menyatakan, aset-aset yang akan ditukarkan itu sebagian besar adalah aset anak perusahaan. Salah satunya aset milik asuransi jiwa AIG di Amerika Serikat.
Menurut Ashooh, The Fed menambah dana darurat bagi AIG karena melihat kesulitan likuiditas AIG. "Ini akan menambah likuiditas kami, sampai kami mampu menemukan solusi jangka panjang," ujar Ashooh, hari ini (9/10).
AIG kekurangan dana tunai setelah mengalami kerugian selama tiga kuartal berturut-turut yang mencapai US$ 18 miliar. Kerugian itu sebagian besar terjadi akibat investasinya dalam instrumen credit default swap.
Nilai instrumen investasi itu anjlok sehingga membuat AIG harus menyusutkan asetnya sebesar US$ 25 miliar. Hingga kini, AIG juga masih mencari calon pembeli bisnis asuransi jiwanya yang berada di AS.
Sekadar mengingatkan, pada 16 September 2008, AIG telah memperoleh pinjaman US$ 85 miliar dari The Fed. Injeksi dana luar biasa itu sebagai upaya mencegah mantan perusahaan asuransi terbesar Amerika ini menuju jurang kebangkrutan. Sebagai imbalannya, AIG harus menyerahkan 79,9% saham perusahaan. Perusahaan ini juga harus mengganti chief executive officer (CEO).
Hampir bangkrut tapi masih tetap boros
Sehari sebelum komitmen dana baru ini datang, AIG menjadi bulan-bulanan di rapat dengar pendapat Kongres AS di Washington. Masalahnya, seminggu setelah AIG yang hampir bangkrut itu mendapat pinjaman dari pemerintah, perusahaan keuangan ini malah menghabiskan US$ 440.000.
Dana itu mereka gunakan untuk menggelar pertemuan selama seminggu di resor St. Regis, yang terletak di pinggir Pantai Kalifornia. Di antaranya, AIG membelanjakan US$ 200.000 untuk membayar kamar hotel dan US$ 23.000 untuk layanan spa. "Mereka malah sibuk facial, manicure, dan pijat saat warga Amerika sedang kesulitan membayar tagihannya," ujar Elijah Cumming, anggota Kongres dari Partai Republik.
AIG membela diri dengan menyatakan bahwa acara itu adalah acara bisnis dari salah satu anak perusahaannya untuk para agen asuransi jiwa independen. CEO AIG Edward Liddy bilang, pertemuan itu sudah direncanakan berbulan-bulan sebelum penyelamatan AIG.
Terlebih, tak ada satu pun eksekutif AIG menghadirinya. "Biarkan saya meyakinkan Anda, bahwa kami sedang mengevaluasi kembali biaya-biaya dari seluruh operasional kami," tulis Liddy dalam suratnya kepada Menteri Keuangan AS Henry Paulson.
Biar begitu, ternyata AIG akan mengadakan satu kali acara pertemuan lagi bagi 150 agennya di Ritz Carlton. AIG berkata pertemuan kedua ini juga sudah direncanakan sebelumnya.