kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

The Fed pertahankan stimulus pasca berakhirnya program pembelian obligasi


Kamis, 23 Juni 2011 / 08:36 WIB
The Fed pertahankan stimulus pasca berakhirnya program pembelian obligasi
ILUSTRASI. Petugas memeriksa berkas pasien COVID-19 saat tiba di IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran


Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini

NEW YORK. Bank sentral AS akan mempertahankan stimulus pasca berakhirnya program pembelian obligasi. Pejabat The Fed memutuskan untuk menjaga keseimbangan neraca bank sentral guna memacu perekonomian yang melambat, setelah program pembelian obligasi senilai US$ 600 miliar berakhir bulan ini.

Ketua The Fed Ben S. Bernanke setelah pertemuan Federal Open Market Committee menyebut, pemulihan ekonomi sepertinya berlanjut pada kecepatan moderat, meskipun agak lebih lambat dari yang diharapkan. Dia dan pejabat bank sentral lainnya memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini dan tahun depan, dan menaikkan perkiraan tingkat pengangguran.

Bank sentral memangkas proyeksi pertumbuhan tahun ini menjadi 2,7% hingga 2,9%, dari proyeksi April di 3,1% hingga 3,3%. Adapun, pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan di kisaran 3,3% hingga 3,7%, dibanding proyeksi sebelumnya di 3,5% hingga 4,2%.

Bernanke bilang, tingkat pengangguran sekarang di 9,1%, dan akan turun sangat lambat, bahkan setelah laju pertumbuhan ekonomi berlangsung di semester kedua tahun ini. Bank sentral memproyeksi pengangguran di kisaran 8,6% hingga 8,9% hingga kuartal keempat tahun ini, dibanding proyeksi April lalu di 8,4% hingga 8,7%.

Lanjutnya, penurunan harga rumah dan lemahnya sektor keuangan akan bertahan lebih lama, dan menjadi penyebab perlambatan ekonomi. Meski begitu kondisi ekonomi saat ini dinilainya berbeda signifikan dibanding Agustus lalu, saat mulai merencanakan stimulus tahap kedua. Lantaran, sudah tidak ada lagi risiko deflasi.

Namun, kata Bernanke, The Fed memiliki pilihan untuk melanjutkan stimulus guna lebih merangsang perekonomian, seperti menambah pembelian obligasi atau memperkuat komitmen untuk menahan suku bunga di level rendah dalam jangka waktu lebih panjang. "Kita akan siap untuk mengambil tindakan tambahan, jika kondisi memungkinkan," ujarnya.

"Bernanke mempertahankan pilihannya untuk membuka langkah The Fed berikutnya," ujar Jerry Webman, kepala ekonom dan senior investment dari OppenheimerFunds, di New York



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×