Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Meski saat ini angka pengangguran Amerika berada di level terendahnya dalam tujuh tahun, the Federal Reserve menilai pasar tenaga masih memiliki ruang untuk semakin menguat.
Berdasarkan dokumen yang dirilis pasca pertemuan dua hari the Fed, dalam jangka panjang, tingkat pengangguran akan berada di kisaran 5% hingga 5,2%. Angka tersebut turun dari prediksi Desember yakni 5,2% hingga 5,5%.
Perubahan tersebut terbilang signifikan karena hal itu berarti the Fed memprediksi pasar tenaga kerja akan semakin membaik dari performanya sejauh ini. Sekadar mengingatkan, pada Februari lalu, tingkat pengangguran jatuh ke level 5,5%, yang merupakan level terendah sejak Mei 2008.
"Revisi target (angka pengangguran) mengindikasikan partisipan (anggota the Fed) melihat hambatan pada perekonomian saat ini lebih sedikit ketimbang sebelumnya," jelas Pimpinan the Fed Janet Yellen pada konferensi pers tadi malam.
Kata teknikal yang kerap digunakan ekonom untuk angka maksimum tenaga kerja adalah NAIRU (non-accelerating inflation rate of unemployment). Pada perekonomian AS dewasa ini, hal itu menjawab pertanyaan sejauh mana pertumbuhan yang dibutuhkan di pasar tenaga kerja untuk membantu kenaikan inflasi dan membantu mencapai target inflasi the Fed yakni 2%. Target tersebut belum berhasil tercapai sejak April 2012.
Berdasarkan proyeksi yang dirilis tadi malam, the Fed memprediksi target inflasi tersebut belum akan tercapai hingga 2017. Pada tahun itu, the Fed juga meramal angka pengangguran akan berada di kisaran 4,8% hingga 5,1%.