kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tidak ada plan B, dokter di Italia berharap ada tanda lockdown berfungsi


Kamis, 19 Maret 2020 / 07:45 WIB
Tidak ada plan B, dokter di Italia berharap ada tanda lockdown berfungsi
ILUSTRASI. Penumpang menggunakan masker untuk pencegahan virus corona di bandara Roma, Italia.


Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia memasuki minggu keempat krisis nasional terburuk sejak Perang Dunia II gara-gara wabah virus corona yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir.

Italia sudah melakukan penguncian alias lockdown seluruh negeri.  Lebih dari 60 juta orang hidup di bawah penguncian yang semakin tak tertahankan dan semakin hari semakin ketat.

Toko-toko yang tetap buka tutup lebih awal dan polisi berpatroli dalam jumlah semakin besar, meminta para keluarga kembali ke rumah mereka dan memastikan tidak ada orang di luar tanpa alasan yang sah.

Baca Juga: Ini penyebab Indonesia tak melakukan lockdown

Meski sudah ada lockdown, jumlah kasus baru virus corona di Italia tetap meningkat drastis. CNN melaporkan, Rabu (18/3), Badan Perlindungan Sipil Italia mencatat jumlah kasus coronavirus di Italia bertambah 4.207 kasus hanya dalam dalam tempo 24 jam. Jumlah total kasus infeksi corona di Italia mencapai 35.713 kasus hingga Rabu (18/3).

Jumlah tambahan kematian akibat virus corona juga mencatat rekor terbanyak dalam sehari yakni sebanyak 475 orang. Dus, jumlah total kematian di Italia sudah mencapai 2.978 orang.

Konsentrasi tertinggi kasus ada di utara Italia. Orang yang meninggal sedang antre untuk dimakamkan karena layanan pemakaman sangat dilarang.

Sedangkan yang hidup juga antre untuk menjalani pemeriksaan, karena jumlah pasien corona yang meledak. Dokter dan perawat juga banyak yang terinfeksi karena kurangnya perlindungan yang memadai.

Banyak yang bertanya-tanya bagaimana ini akan berakhir, dan apakah biaya ekonomi dari lockdown itu sepadan.

Ada tanda-tanda menggembirakan bahwa jumlah kasus baru di zona merah asli di Italia utara mungkin mendatar, tetapi para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk menganggap ini sebagai tren yang dapat diandalkan.

Belum ada tanda-tanda perubahan

Ada lebih dari 2.000 orang di unit perawatan intensif di seluruh Italia, negara yang terkena dampak terburuk di Eropa, menurut angka resmi terbaru.

Sebagian besar terkonsentrasi di Lombardy, tempat krisis corona meledak pertama kali pada 23 Februari. Tetapi banyak yang khawatir akan ada area hotspot baru di selatan Italia, di mana infrastruktur sudah lebih lemah dan lebih sedikit orang yang mengikuti langkah-langkah penguncian.

Baca Juga: Serie A Italia ditangguhkan, pemotongan gaji pemain di depan mata



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×