kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tiga pialang ditahan akibat skandal Libor


Rabu, 12 Desember 2012 / 16:28 WIB
Tiga pialang ditahan akibat skandal Libor
ILUSTRASI. Promo McD ?Diskon Pelanggan 30%? hanya berlaku 6-12 September 2021


Sumber: FT, Bloomberg | Editor: Edy Can


LONDON. Tiga bekas pialangĀ  yang terlibat dalam skandal manipulasi London Interbank Offered Rate (Libor) ditahan pihak berwenang. Ketiganya merupakan warga negara Inggris.

Dua orang sumber mengungkapkan, salah satu pialang yang ditangkap adalah Tom Hayes. Hayes adalah mantan pialang di UBS AG dan Citigroup ditahan oleh Serious Fraud Office (SFO), Rabu (12/12). Dia ditahan setelah menjalani pemeriksaan di kantor polisi London.

Sementara dua orang lainnya adalah Terry Farr dan Jim Gilmour. Keduanya merupakan pegawai RP Martin Holdings Ltd.

Dalam pernyataanya, SFO menyatakan, tiga orang yang ditahan berusia antara 33 hingga 47 tahun. Ketiganya warga Inggris. Namun, tiganya telah dilepas dengan uang jaminan.

SFO juga menyatakan, polisi telah menggeledah tiga rumah di Surrey dan Essex. Menurutnya, penahanan itu demi kepentingan penyelidikan skandal Libor tersebut.

Juru bicara Citigroup Jeff French menolak berkomentar atas penahanan tersebut. Sementara Hayes tidak bisa dihubungi.

Sekadar berkilas balik, skandal Libor ini mulai terjadi pada 2005 silam. Pada 2005 dan 2008, pegawai Barclays berulangkali meminta bank-bank lainnya memasukkan tingkat suku bunga Libor yang menguntungkan posisi mereka. Para pegawai ini juga berkolusi dengan bank-bank lainnya untuk memanipulasi tingkat suku bunga Libor itu.

Lalu pada akhir 2007 dan awal 2009, Barclays mengajukan tingkat suku bunga Libor yang rendah padahal, pada saat itu, krisis moneter sedang menguncang hebat. Dengan cara ini, Barclays mencoba menyembunyikan likuiditas keuangannya yang sedang sekarat. Apabila mengajukan suku bunga Libor yang tinggi, Barclays khawatir akan menerima hukuman pasar karena investor mengira bank tersebut sedang tidak sehat.

Skandal ini menyeret bank-bank besar lainnya di dunia. egulator sedang menginvestigasi keterlibatan Deutsche Bank, Royal Bank of Scotland, Credit Suisse, Citigroup, Fortune dan JPMorgan. UBS sendiri telah mengaku kemungkinan menyampaikan informasi suku bunga Libor yang dimanipulasi kepada badan otoritas Amerika Serikat dan Swiss.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×