kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat kematian corona meningkat, Malaysia tahan 649 orang yang langgar lockdown


Senin, 30 Maret 2020 / 08:16 WIB
Tingkat kematian corona meningkat, Malaysia tahan 649 orang yang langgar lockdown
ILUSTRASI. Petugas dari Dewan Bandaraya (Pemerintah Kota) Kuala Lumpur dan Sukarelawan Malaysia (Rela) berjaga di Pasar Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia pada hari ke tujuh penerapan Perintah Kawalan Pergerakan (Partial Lockdown) dalam membatasi penularan COVID-19, S


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia mencatatkan lonjakan kasus kematian akibat virus corona. Terkait hal itu, menurut salah seorang menteri senior, pemerintah Negeri Jiran menangkap ratusan orang dalam sepekan terakhir karena melanggar pembatasan (lockdown) yang bertujuan membendung penyebaran virus corona.

Melansir South China Morning Post, korban meninggal corona naik dari 27 menjadi 34 kasus dalam periode 24 jam. Ini merupakan kenaikan harian terbesar sejauh ini di Malaysia. Sementara, jumlah kasus yang dilaporkan mencapai 2.470, tertinggi di Asia Tenggara.

Malaysia telah menutup sekolah-sekolah dan bisnis-bisnis yang tidak penting dan memberlakukan pembatasan perjalanan dan perpindahan hingga 14 April untuk mencoba menahan penyebaran.

Baca Juga: Aksi lockdown telah menyebabkan krisis kondom global

Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan kepada wartawan, 649 orang ditahan pada hari Sabtu, sementara 73 orang telah mengaku bersalah atas pelanggaran seperti berkumpul dalam kelompok, menghalangi pejabat publik, dan menerobos blokade polisi.

Ini adalah tambahan dari 614 orang yang ditangkap sejak gerakan pembatasan diberlakukan pada 18 Maret.

"Beberapa orang memberi alasan bahwa mereka hanya pergi untuk membeli makanan. Tapi mereka tertangkap tangan berada di luar hingga empat kali sehari, sampai pada titik di mana polisi mengenali wajah mereka ... jelas, alasan mereka dibuat-buat," kata Ismail.

Baca Juga: Malaysia memprediksi akan alami lonjakan kasus corona pada pertengahan April

Mereka yang melanggar larangan lockdown dapat didenda atau menghadapi hukuman penjara selama enam bulan.

Shutdown telah menyebabkan gangguan bisnis yang meluas. Produsen glovemaker dan kondom terbesar di dunia, keduanya berbasis di Malaysia, minggu ini memperingatkan kian berkurangnya pasokan global karena permintaan untuk produk mereka melonjak di tengah wabah virus.

Ekonomi Malaysia sudah terpukul karena pekerja dan pengusaha sama-sama berjuang untuk menutupi kenaikan biaya dan khawatir tentang keamanan pekerjaan.

Baca Juga: Mulai 1 April 2020, AirAsia Indonesia hentikan seluruh penerbangan

Pada hari Jumat, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan stimulus putaran kedua untuk melawan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 terhadap penduduk dan pelaku bisnis yang paling terpukul, sehingga total paket dukungannya mencapai 250 miliar ringgit (US$ 57,3 miliar).

Dari jumlah ini, sekitar 100 miliar ringgit akan digunakan untuk membantu bisnis -kebanyakan usaha kecil dan menengah (UKM)-, sementara 128 miliar ringgit selanjutnya akan dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Malaysia kucurkan stimulus kedua Rp 929,5 triliun, untuk apa saja?

Jumlah stimulus mencapai sekitar 17% dari PDB negara itu dan mencakup langkah-langkah senilai 20 miliar ringgit yang diumumkan bulan lalu oleh pemerintah sebelumnya. 

Muhyiddin meyakinkan masyarakat Malaysia bahwa "tidak ada yang akan tertinggal", dan bahwa uang itu akan digunakan untuk menjaga rumah tangga berpenghasilan rendah serta membantu meningkatkan kemampuan kementerian kesehatan dalam memerangi virus corona.




TERBARU

[X]
×