kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.628   -18,00   -0,11%
  • IDX 8.073   28,76   0,36%
  • KOMPAS100 1.116   1,92   0,17%
  • LQ45 786   1,71   0,22%
  • ISSI 283   1,06   0,37%
  • IDX30 413   1,32   0,32%
  • IDXHIDIV20 468   0,38   0,08%
  • IDX80 123   0,40   0,33%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 130   0,49   0,38%

Tingkat Pengangguran Pemuda di China Naik 16,9% pada Februari


Kamis, 20 Maret 2025 / 11:42 WIB
Tingkat Pengangguran Pemuda di China Naik 16,9% pada Februari
ILUSTRASI. People cross a street in Beijing, China May 15, 2019. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tingkat pengangguran di kalangan pemuda di kota-kota China meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari, seiring dengan tingkat pengangguran nasional yang mencapai level tertinggi dalam dua tahun, menurut data resmi yang dirilis pada Kamis (20/3).

Tingkat pengangguran kaum muda berusia 16-24 tahun, tidak termasuk mahasiswa, naik menjadi 16,9% dari 16,1% pada Januari, berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional China.

Baca Juga: China Pertahankan Suku Bunga Acuan Sesuai Perkiraan

Sementara itu, tingkat pengangguran kelompok usia 25-29 tahun meningkat menjadi 7,3% dari 6,9%, sedangkan tingkat pengangguran kelompok 30-59 tahun naik menjadi 4,3% dari 4,0%.

Secara keseluruhan, tingkat pengangguran di wilayah perkotaan berdasarkan survei nasional mencapai 5,4%, tertinggi dalam dua tahun, menurut data yang dirilis pada Senin.

China sempat menghentikan pelaporan data pengangguran pemuda selama beberapa bulan setelah tingkat pengangguran kelompok 16-24 tahun mencapai rekor 21,3% pada Juni 2023.

Biro Statistik Nasional kembali merilis data ini pada Desember tahun yang sama, dengan metodologi baru yang mengecualikan mahasiswa.

Namun, data ini tidak mencakup pencari kerja yang telah berhenti mencari pekerjaan dan tidak menilai kondisi pengangguran di pedesaan.

Baca Juga: Investor China akan Investasi Rp 16 Triliun di KEK Batang

Para pemimpin China telah berjanji untuk meningkatkan dukungan fiskal dan moneter guna mendorong perekonomian, dengan fokus pada peningkatan konsumsi domestik, di tengah meningkatnya tekanan perdagangan dari Amerika Serikat.

China tetap mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk tahun 2025, tetapi analis menilai target tersebut cukup menantang mengingat tekanan pada ekspor, lemahnya permintaan rumah tangga, dan krisis properti yang berkepanjangan.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×