kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Tingkat Pengangguran Pemuda di China Naik 16,9% pada Februari


Kamis, 20 Maret 2025 / 11:42 WIB
Tingkat Pengangguran Pemuda di China Naik 16,9% pada Februari
ILUSTRASI. People cross a street in Beijing, China May 15, 2019. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tingkat pengangguran di kalangan pemuda di kota-kota China meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari, seiring dengan tingkat pengangguran nasional yang mencapai level tertinggi dalam dua tahun, menurut data resmi yang dirilis pada Kamis (20/3).

Tingkat pengangguran kaum muda berusia 16-24 tahun, tidak termasuk mahasiswa, naik menjadi 16,9% dari 16,1% pada Januari, berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional China.

Baca Juga: China Pertahankan Suku Bunga Acuan Sesuai Perkiraan

Sementara itu, tingkat pengangguran kelompok usia 25-29 tahun meningkat menjadi 7,3% dari 6,9%, sedangkan tingkat pengangguran kelompok 30-59 tahun naik menjadi 4,3% dari 4,0%.

Secara keseluruhan, tingkat pengangguran di wilayah perkotaan berdasarkan survei nasional mencapai 5,4%, tertinggi dalam dua tahun, menurut data yang dirilis pada Senin.

China sempat menghentikan pelaporan data pengangguran pemuda selama beberapa bulan setelah tingkat pengangguran kelompok 16-24 tahun mencapai rekor 21,3% pada Juni 2023.

Biro Statistik Nasional kembali merilis data ini pada Desember tahun yang sama, dengan metodologi baru yang mengecualikan mahasiswa.

Namun, data ini tidak mencakup pencari kerja yang telah berhenti mencari pekerjaan dan tidak menilai kondisi pengangguran di pedesaan.

Baca Juga: Investor China akan Investasi Rp 16 Triliun di KEK Batang

Para pemimpin China telah berjanji untuk meningkatkan dukungan fiskal dan moneter guna mendorong perekonomian, dengan fokus pada peningkatan konsumsi domestik, di tengah meningkatnya tekanan perdagangan dari Amerika Serikat.

China tetap mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk tahun 2025, tetapi analis menilai target tersebut cukup menantang mengingat tekanan pada ekspor, lemahnya permintaan rumah tangga, dan krisis properti yang berkepanjangan.

Selanjutnya: Jakarta E-Prix 2025 Akan Tampilkan Mobil Balap Formula E Gen3 Evo, Ini Kelebihannya

Menarik Dibaca: Resep Garlic Cheese Cookies Spesial Lebaran, Krenyes-Krenyes Kejunya Berasa Banget


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×