kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Tingkatkan Pertahanan, Uni Eropa Usulkan Pinjaman Bersama 150 Miliar Euro


Selasa, 04 Maret 2025 / 18:22 WIB
Tingkatkan Pertahanan, Uni Eropa Usulkan Pinjaman Bersama 150 Miliar Euro
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Komisi Eropa mengusulkan mekanisme pinjaman bersama Uni Eropa senilai 150 miliar euro untuk membantu negara anggota membiayai sektor pertahanan.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BRUSSELS. Komisi Eropa mengusulkan mekanisme pinjaman bersama Uni Eropa senilai 150 miliar euro untuk membantu negara anggota membiayai sektor pertahanan.

Pinjaman ini merupakan bagian dari skema pendanaan yang lebih luas, dengan total mencapai 800 miliar euro, guna meningkatkan kapasitas pertahanan Eropa.  

Usulan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan bagi negara-negara Eropa untuk meningkatkan belanja pertahanan, terutama setelah kemenangan kembali Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Trump telah menegaskan bahwa Eropa tidak dapat terus bergantung pada Washington untuk keamanan.  

Baca Juga: Google Menang Gugatan Terkait Denda Antimonopoli Uni Eropa Sebesar US$1,7 Miliar

Komisi Eropa menyatakan bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk membangun berbagai sistem pertahanan pan-Eropa, termasuk pertahanan udara dan rudal, sistem artileri, amunisi, drone, serta sistem anti-drone. Selain itu, dana ini juga dapat digunakan untuk pengembangan mobilitas militer dan keamanan siber.  

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menekankan bahwa mekanisme ini akan membantu negara anggota dalam mengoordinasikan permintaan dan pembelian bersama, sehingga dapat menekan biaya, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan interoperabilitas dan kapasitas industri pertahanan Eropa.  

Von der Leyen tidak mengungkapkan kerangka waktu yang spesifik, tetapi menegaskan bahwa peningkatan belanja pertahanan harus dilakukan segera serta berkelanjutan dalam dekade mendatang.  

Para pemimpin Uni Eropa dijadwalkan membahas usulan ini dalam pertemuan puncak khusus yang berfokus pada pengeluaran pertahanan pada Kamis mendatang. Komisi Eropa juga mengusulkan agar belanja pertahanan dikecualikan dari batasan fiskal yang diatur dalam regulasi Uni Eropa terkait anggaran pemerintah.  

Baca Juga: Apple Diperintahkan Membayar Pajak Sebesar US$4,35 Miliar oleh Pengadilan Uni Eropa

Jika negara-negara anggota meningkatkan anggaran pertahanan mereka sebesar 1,5% dari PDB rata-rata, kebijakan ini diperkirakan dapat menciptakan ruang fiskal hingga 650 miliar euro. 

Selain itu, Komisi Eropa mengusulkan agar dana kohesi Uni Eropa yang selama ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan di seluruh Eropa—dapat digunakan untuk pembiayaan sektor pertahanan.  

Secara keseluruhan, kombinasi kebijakan ini diperkirakan dapat menyediakan hingga 800 miliar euro untuk proyek pertahanan negara-negara Uni Eropa.  

"Eropa siap memikul tanggung jawabnya dan dapat mengalokasikan hampir 800 miliar euro untuk membangun keamanan dan ketahanan kawasan. Kami akan terus bekerja sama dengan mitra kami di NATO. Ini adalah momentum bagi Eropa, dan kami siap melangkah maju," ujar von der Leyen.  

Baca Juga: Penundaan UU Deforestasi Uni Eropa, Angin Segar Bagi CPO dan Produk Perkebunan RI

Seiring dengan pengumuman ini, indeks saham sektor pertahanan Stoxx Europe Aerospace and Defence mengalami kenaikan.  

Sementara itu, kebijakan pertahanan Uni Eropa juga dipengaruhi oleh sikap Trump terhadap NATO.

Ia telah mendesak negara-negara anggota NATO Eropa untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga 5% dari PDB, angka yang saat ini belum dicapai oleh negara mana pun, termasuk AS. 

Trump juga menghentikan bantuan militer ke Ukraina setelah perselisihannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pekan lalu, sehingga memicu kekhawatiran Eropa dalam merespons situasi keamanan di kawasan.     

Selanjutnya: OJK Catat Pembiayaan Modal Ventura per Januari 2025 Sebesar Rp 15,81 Triliun

Menarik Dibaca: Allianz Life dan Maybank Perkenalkan Asuransi Jiwa MyProtection Future



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×