Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - PARIS. TotalEnergies dan para mitra dalam proyek Mozambique LNG sepakat untuk menyediakan tambahan ekuitas guna menggantikan kontribusi lembaga kredit ekspor Inggris dan Belanda.
TotalEnergies menjelaskan lembaga kredit ekspor Inggris (UKEF) dan Belanda (Atradius) sebelumnya mewakili 10% dari total pembiayaan eksternal sebesar US$ 15,4 miliar yang telah diamankan untuk proyek tersebut.
Proyek LNG berkapasitas 13 juta ton per tahun yang dipimpin TotalEnergies itu diproyeksikan mengubah Mozambik menjadi eksportir gas utama ketika mulai berproduksi pada 2029. Namun, proyek senilai US$ 20 20 miliarr telah lama tersendat oleh masalah keamanan, pendanaan, dan hak asasi manusia.
Baca Juga: JetBlue Kembali Beroperasi Setelah Pembaruan Perangkat Lunak Airbus
Serangan kelompok jihadis di wilayah Cabo Delgado memaksa dihentikannya konstruksi selama empat tahun sejak 2021, sementara pasukan pemerintah berupaya meredam pemberontakan, yang mana metode ini kerap menuai kritik dari organisasi non-profit.
Pada Senin (1/12/2025), pemerintah Inggris mengumumkan akan membatalkan pinjaman dan produk asuransi ekspor senilai US$1,15 miliar untuk proyek itu, dengan alasan tingkat risikonya terlalu tinggi. Pemerintah Belanda juga menyatakan Total telah menarik kembali permohonan asuransinya kepada Atradius, tepat ketika Belanda tengah menyelesaikan kajian independen terkait hak asasi manusia untuk menentukan apakah akan mundur dari proyek tersebut.
TotalEnergies mengatakan setelah status force majeure dicabut bulan lalu, para mitra sepakat melanjutkan proyek tanpa dukungan dari Atradius maupun UKEF—dua lembaga terakhir yang belum mengonfirmasi kembali komitmen pendanaan.
“Para mitra Mozambique LNG telah sepakat secara bulat untuk menyediakan tambahan ekuitas menggantikan kontribusi UKEF dan Atradius,” ujar TotalEnergies dalam pernyataan resminya.
Perjanjian pembiayaan dengan pemberi pinjaman lainnya telah diperbarui untuk mencerminkan penundaan empat tahun serta jadwal proyek yang baru.
Terkait tinjauan hak asasi manusia yang ditugaskan pemerintah Belanda menyimpulkan bahwa tuduhan penyiksaan warga sipil oleh tentara pemerintah di dekat lokasi proyek “kredibel”. TotalEnergies menanggapi bahwa laporan tersebut disusun berdasarkan informasi dari pihak ketiga dan bukan hasil investigasi langsung di lapangan.
Baca Juga: OECD: Ekonomi Inggris Tumbuh Cepat, Inflasi Tetap Jadi Sorotan
Mitra proyek Mozambique LNG adalah TotalEnergies (26,5%), Mitsui Jepang (20%), perusahaan negara Mozambik ENH (15%), Bharat Petroleum (10%), Oil India (10%), ONGC Videsh (10%), dan PTTEP Thailand (8,5%).













