Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Toyota Motor Corp diramalkan akan memangkas kapasitas produksinya sebesar 54% pada kuartal ini. Menurunnya permintaan akan mobil di Amerika Serikat (AS) dan Jepang menjadi salah satu pemicunya.
Tingkat produksi Toyota, tak termasuk unit Daihatsu Motor Co dan Hino Motors Ltd, akan mengalami penurunan menjadi sekitar 519.000 unit kendaraan dalam tiga bulan yang berakhir Maret nanti. Padahal, berdasarkan buku prediksi tahunan Toyota tahun lalu, kapasitas produksi
Toyota diperkirakan akan mencapai 1,13 juta unit. Sayangnya, Juru Bicara Toyota Paul Nolasco menolak berkomentar atas dirilisnya data itu.
Semakin memburuknya pasar otomotif AS dalam 28 tahu terakhir memaksa Toyota untuk memangkas kembali produksinya. Sebelumnya, produsen mobil terbesar dunia ini juga telah menurunkan tingkat produksi domestiknya sebesar 23% pada kuartal tiga lalu. Hal ini, tentu saja ikut memperparah kondisi perekonomian di Negeri Sakura.
“Penurunan ini baru dialami untuk pertama kalinya sejak akhir Perang Dunia II. Benar-benar sangat buruk,” jelas Edwin Merner, President of Atlantis Investment Research Corp.
Tidak hanya Toyota, sejumlah produsen otomotif lain juga mengambil kebijakan serupa. Honda Motor Co, misalnya, sudah menurunkan kapasitas produksi domestik menjadi 1,15 juta unit pada tahun fiskal ini. Selain itu, Honda juga memangkas seluruh pekerja sementara di Jepang yang jumlahnya mencapai 3.100 orang.
Setali tiga uang, Nissan Motor Co berencana merumahkan sekitar 20.000 karyawannya di seluruh dunia pada tahun keuangan depan. Sekitar 60% diantaranya berasal dari Jepang.