kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Tragedi Wang Fuk Court: 55 Tewas, Termasuk Dua Pekerja Migran Indonesia


Kamis, 27 November 2025 / 15:44 WIB
Diperbarui Kamis, 27 November 2025 / 15:45 WIB
Tragedi Wang Fuk Court: 55 Tewas, Termasuk Dua Pekerja Migran Indonesia
ILUSTRASI. 55 orang tewas di kebakaran Hong Kong


Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Penyelidikan atas kebakaran besar yang masih berkobar di sebuah kompleks apartemen di Hong Kong masih berlanjut. Otoritas memberitakan, sedikitnya 55 orang meninggal dan hampir 300 orang hilang.

Hingga sekitar sehari setelah kebakaran dimulai, petugas pemadam kebakaran masih kesulitan menjangkau warga yang kemungkinan terjebak di lantai atas kompleks perumahan Wang Fuk Court.

Penyebabnya, panas hebat masih terasa dan asap dari kobaran api masih sangat tebal. Sekadar info, kebakaran sudah mulai terjadi pada Rabu (26/11/2025) sore.

Pihak berwenang mengatakan, mereka telah mengendalikan api di empat dari tujuh blok. Sementara operasi berlanjut di tiga blok.

Baca Juga: Pasar Kopi Vietnam Melemah di Akhir 2025, Harga Kopi Indonesia Melonjak

Seorang petugas pemadam kebakaran termasuk di antara 55 korban tewas. Puluhan korban lainnya berada di rumahsakit dalam kondisi kritis. Sekitar 279 orang masih belum dapat dihubungi.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, dua pekerja migran Indonesia di sektor domestik tewas dalam kebakaran tersebut dan dua lainnya luka-luka.

Jumlah korban tewas saat ini merupakan yang tertinggi dalam kebakaran di Hong Kong sejak tahun 1948. Kala itu, 176 orang tewas dalam kebakaran gudang.

"Prioritas kami adalah memadamkan api dan menyelamatkan warga yang terjebak," kata John Lee, Pemimpin Hong Kong.

Kepolisian Hong Kong menyebut, Kamis (27/11/2025), penyelidikan polisi menunjukkan kebakaran ini kemungkinan disebabkan oleh kelalaian perusahaan konstruksi yang menggunakan material tidak aman.

Baca Juga: Ingin Tambah Jumlah Tentara, Macron akan Kembali Hidupkan Wajib Militer di Prancis

Petugas polisi menggeledah perusahaan pemeliharaan gedung perumahan tersebut pada Kamis pagi. Kepolisian menyita sejumlah dokumen.

"Kami memiliki alasan untuk meyakini bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab di perusahaan tersebut sangat lalai, yang menyebabkan kecelakaan ini dan menyebabkan api menyebar tak terkendali, yang mengakibatkan banyak korban jiwa," kata Eileen Chung, Kepala Polisi Hong Kong.

Chung mengatakan, tiga pria dari perusahaan konstruksi tersebut, dua direktur dan satu konsultan teknik, telah ditangkap terkait kebakaran tersebut. Ketiganya dikenakan tuduhan melakukan pembunuhan.

Baca Juga: Produksi Global Toyota Naik Lima Bulan Beruntun pada Oktober

Polisi mengatakan, bangunan-bangunan apartemen tersebut ditutupi dengan lembaran jaring pelindung dan plastik yang tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran. Kepolisian juga menemukan beberapa jendela di salah satu bangunan yang tidak terdampak disegel dengan bahan busa, yang dipasang oleh sebuah perusahaan konstruksi yang melakukan pekerjaan pemeliharaan selama setahun.

Kompleks yang padat di distrik Tai Po utara ini memiliki 2.000 apartemen dalam delapan blok. Lebih dari 4.600 orang tinggal di kawasan ini.

Selanjutnya: Soal Banjir di Sumatra, Kemendagri Percepat Pemulihan Akses Terputus

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Periode 27-30 November 2025, Hanya 4 Hari!




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×