kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trump ancam stop beri dana, bagaimana nasib WHO?


Rabu, 15 April 2020 / 07:05 WIB
Trump ancam stop beri dana, bagaimana nasib WHO?


Sumber: foxnews | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Di saat pandemi virus corona terus menyerang di seluruh dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapat serangan dari sejumlah pihak. Terutama Amerika Serikat dan sekutunya, Taiwan.

Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu bahkan mengancam akan menahan dana sumbangan untuk WHO karena dianggap mementingkan China.

Baca Juga: Wah, pasien sembuh di Malaysia hampir 50% dari total kasus positif corona

Hal ini memicu respons baik dari Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang memperingatkan bahwa mempolitisasi virus corona hanya akan menghasilkan lebih banyak korban.

Dilansir dari Fox News, para ahli mempertimbangkan kemungkinan AS bila menarik dana mayoritasnya dan pada dampak langkah dari ancaman itu itu terhadap WHO.

"Dalam jangka pendek, tidak banyak yang akan berubah karena manajemen WHO melihat ada potensi perubahan kepemimpinan di Amerika seiring dengan pemilu," kata Dr. Roger Bate, seorang ahli kesehatan masyarakat dan pasar negara berkembang.

"Atau WHO melihat bahwa ada negara-negara lain mengisi kekosongan yang ditinggalkan Amerika Serikat," lanjutnya.

Baca Juga: Tembus 3.000 kasus corona, Singapura dalam situasi kritis

Dia bilang anggaran yang dimiliki WHO bisa bertahan untuk beberapa bulan, jadi mereka tidak akan merasakan masalah untuk sementara waktu.

Di sisi lain, banyak ahli yang juga berpendapat bahwa sekarang bukan waktu yang tepat bagi Amerika Serikat untuk menarik jutaan dolar yang biasanya diberikan ke WHO.

AS telah menjadi penyandang dana terbesar WHO sejak didirikan pada tahun 1948 dan saat ini memberikan hampir 10 kali lipat dari China, baik dalam kontribusi yang dinilai maupun sukarela dan yang totalnya lebih dari US$ 500 juta per tahun dibandingkan dengan US$ 48 juta yang diberikan Beijing.

Baca Juga: WHO: 90% kasus virus corona datang dari Eropa dan Amerika Serikat

Brett Schaefer, peneliti senior dalam urusan regulasi internasional di Heritage Foundation, juga menggarisbawahi bahwa kontribusi AS mencapai 15,9% dari dana WHO.

Makanya, penarikan dana pun tak serta-merta akan membuat WHO langsung kelabakan. "Pendanaan ini tidak akan terpengaruh karena keputusan untuk menarik pendanaan hanya akan berlaku di masa depan," kata Schaefer.

"Meskipun AS memberikan bantuan yang signifikan melalui saluran lain, pemotongan dana kepada WHO dapat berdampak negatif terhadap respons COVID-19 di negara-negara berkembang," lanjutnya.

Baca Juga: China uji coba dua vaksin virus corona pada manusia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×