Sumber: Bloomberg | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berencana untuk bertemu dengan negosiator perdagangan utama China pada Jumat sore waktu setempat. AS mencoba untuk menempa kesepakatan dengan saingan ekonomi terbesarnya sebelum tarif beberapa impor China jadi dua kali lipat diterapkan bulan depan.
Mengutip laman Bloomberg.com pukul 12.00 WIB pertemuan Trump dengan Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He akan mengakhiri putaran pembicaraan terakhir di Washington. Selain mereka ada juga Perwakilan Dagang Robert Lighthizer sebagai delegasi AS.
Rencana pertemuan antara Trump dan Liu menandakan optimisme bahwa perundingan membuat kemajuan yang cukup baik dalam genjatan dagang yang telah berlangsung sekitar tujuh bulan ini.
Ketika diskusi berlanjut pada Kamis (22/2) muncul laporan bahwa negosiator sedang mengerjakan nota kesepahaman yang akan menjadi dasar dari kesepakatan akhir. Momerandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak akan mencakup bidang pertanian, hambatan nontarif, layanan, transfer teknologi dan kekayaan intelektual.
AS dan China telah menetapkan tenggat waktu 1 Maret untuk merundingkan kesepakatan sebelum tarif Amerika atas impor Cina senilai $ 200 miliar naik menjadi 25% dari 10%. Dalam sebuah posting di laman Twitter pada Minggu ( 17/2), setelah perundingan selama seminggu di Beijing, Trump mengatakan "Kemajuan besar sedang dibuat di berbagai bidang yang berbeda!" kicau Trump dalam akun Twitternya.
Berdasarkan sumber Bloomberg.com, China mengusulkan agar mereka dapat menambah impor sebanyak US$ 30 miliar per tahun dari produk pertanian AS termasuk kedelai, jagung dan gandum sebagai bagian dari kemungkinan kesepakatan perdagangan.