kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump bilang kenaikan harga minyak tak masalah, berapa cadangan minyak AS?


Selasa, 17 September 2019 / 13:15 WIB
Trump bilang kenaikan harga minyak tak masalah, berapa cadangan minyak AS?
ILUSTRASI. Kilang minyak di AS


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, lonjakan harga minyak akibat serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi tidak menjadi masalah. Kemarin, harga minyak WTI ini ditutup naik 14,68%. Sedangkan harga minyak brent menguat 14,61% ke level US$ 69,22 per barel.

Harga minyak mencapai lonjakan harian tertinggi setelah 10 drone menyerang fasilitas minyak Saudi yang mengontribusi setengah pasokan minyak nasional. Akibat serangan ini, kapasitas produksi Saudi bisa turun 5,7 juta barel per hari.

"Harga minyak tidak naik terlalu tinggi dan kami memiliki cadangan minyak strategis yang sangat besar. Kami bisa mengeluarkan cadangan sedikit dan negara-negara lain juga. Ini akan menurunkan harga dengan cepat," kata Trump kemarin, seperti dikutip Reuters.

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) mengatakan siap untuk memanfaatkan cadangan minyak darurat AS jika diperlukan. Strategic Petroleum Reserve (SPR) atau Cadangan Minyak Strategis yang dikelola oleh Departemen Energi disimpan di gua-gua bawah tanah yang dijaga ketat di pantai Texas dan Louisiana.

Baca Juga: Trump klaim AS sudah jadi net eksportir minyak, ini faktanya

Menurut website Departemen Energi AS, cadangan minyak AS ini hampir mencapai 645 juta barel minyak. Cadangan ini terdiri dari 395 juta barel minyak mentah heavy sour dan 250 juta barel minyak light sweet. Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger mendorong terciptanya cadangan minyak ini pada tahun 1975, setelah embargo minyak Arab melonjakkan harga bensin dan merusak ekonomi AS.

Di bawah hukum AS, presiden dapat meminta penjualan darurat dari SPR jika negara tersebut dihadapkan pada gangguan pasokan yang mengancam perekonomian. SPR telah digunakan untuk tujuan itu tiga kali. Terakhir adalah pada tahun 2011 setelah kerusuhan di Libya.

Baca Juga: Harga minyak turun lebih 1% siang ini

Menteri Energi AS Rick Perry kemarin mengatakan bahwa dia mengarahkan departemennya untuk bekerja dengan IEA mengenai opsi untuk aksi global bersama jika diperlukan untuk memasok pasar minyak global.

Berikut adalah beberapa penjualan SPR AS:

Libya

Pada Juni 2011, Presiden Barack Obama memerintahkan penjualan 30,6 juta barel sebagai tanggapan atas gangguan pasokan minyak mentah di Libya. Ini dikoordinasikan dengan IEA, yang juga melepas 30 juta barel.

Badai Katrina

Pada bulan September 2005, setelah Badai Katrina menghantam produksi minyak, distribusi minyak dan kilang di Louisiana dan Mississippi, Presiden George W. Bush memerintahkan penjualan 30 juta barel minyak. SPR akhirnya menjual 11 juta kepada perusahaan-perusahaan energi. Dalam tanggapan terkoordinasi, IEA menetapkan sasaran untuk menyediakan 60 juta barel produk minyak dan minyak bumi. Pada akhirnya, jumlah yang dijual lebih sedikit.

Operasi Desert Storm

Pada Januari 1991, setelah AS dan pesawat tempur sekutu memulai serangan terhadap Baghdad dan sasaran militer lainnya di Irak, Presiden George H.W. Bush memerintahkan penjualan 34 juta barel. Dari target tersebut, penjualan hanya sebesar 17,3 juta barel.

Baca Juga: Trump: Saya tidak ingin perang dengan siapa pun, tapi kami lebih siap dari siapa pun

Pinjaman Minyak:

Badai Harvey

Pada 2017 setelah Badai Harvey menggenangi Texas dan menutup sebagian besar kapasitas penyulingan di kawasan itu, Perry memerintahkan pertukaran minyak dari cadangan. Sebanyak 5,2 juta barel dikirim ke pabrik penyulingan Gulf Coast. Pinjaman minyak ini dikembalikan sedikit lebih banyak ke SPR hingga awal 2018.

Badai Isaac

Pada Agustus 2012, SPR memberikan pinjaman darurat 1 juta barel kepada Marathon Petroleum Company untuk operasi penyulingan mereka setelah Badai Isaac menutup produksi minyak di Teluk Meksiko.

Badai Gustav dan Ike

Pada September 2008, 5,3 juta barel minyak dikirim ke lima perusahaan yang persediaannya telah terpukul. Minyak telah dilunasi pada pertengahan 2009.

Baca Juga: Situasi memanas, Iran: Rudal kami bisa menjangkau pangkalan dan kapal-kapal Amerika

Penjualan yang diperintahkan oleh Kongres:

21st Century Cures Act

Di bawah undang-undang 2016 ini, pemerintah AS menjual cadangan minyak untuk mengumpulkan bagi program obat-obatan. Perintah ini mengarahkan penjualan 25 juta barel selama tiga tahun fiskal yang dimulai pada 2017.

Budget Act

Di bawah undang-undang 2015, SPR diarahkan untuk menjual hingga US$ 2 miliar minyak mentah SPR dari 2017 hingga 2020 untuk memodernisasi SPR. Jaringan pipa dan pompa di SPR telah mengalami kerusakan setelah beberapa dekade terpapar udara yang lembab dan asin. Modernisasi juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan SPR untuk memuat minyak ke kapal tanker untuk ekspor.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×