kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump desak China untuk mengungkap asal usul virus corona


Rabu, 06 Mei 2020 / 05:50 WIB
Trump desak China untuk mengungkap asal usul virus corona


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak China untuk transparan tentang asal usul wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari seperempat juta orang sejak akhir tahun lalu.

Mengutip Reuters, Rabu (6/4), Trump berbicara sebelum berangkat ke Arizona mengatakan Amerika Serikat akan merilis laporan yang merinci asal usul virus, tetapi tidak merinci kapan waktunya.

"Kami akan melaporkan dengan sangat definitif selama periode waktu tertentu," kata Trump kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Media pemerintah China sebut Menlu AS sebagai orang jahat dan gila

Meski membidik China sebagai sumber wabah dan memperingatkan bahwa China akan dimintai pertanggungjawaban, Trump dan pejabat pemerintahannya menyatakan tingkat kepercayaan yang berbeda tentang asal mula virus tersebut.

Pada Minggu (3/5), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ada sejumlah bukti besar yang muncul dari Institut Virologi Wuhan, sementara tidak membantah kesimpulan badan-badan intelijen AS bahwa itu bukan buatan manusia.

Pada Selasa, Jenderal Mark Milley, jenderal penting AS mengatakan masih belum diketahui apakah virus corona muncul dari pasar basah di China, institut virologi atau lokasi lain.

Ditanya pada Kamis pekan lalu apakah telah melihat bukti yang membuatnya yakin bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan, Trump menjawab bahwa dia punya bukti, meski menolak untuk merinci.

Lembaga yang mendukung negara China itu menampik tuduhan bahwa virus itu berasal dari sana.

Kebanyakan ahli percaya virus itu berasal dari pasar Wuhan yang menjual satwa liar dan bertransmisi dari hewan ke manusia.

Trump, yang awalnya memuji China atas tanggapannya terhadap wabah itu, mengatakan ia belum berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.

"Kami ingin mereka transparan. Kami ingin mencari tahu apa yang terjadi sehingga tidak pernah terjadi lagi," katanya.

Anthony Fauci, direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS dan anggota Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih, mengatakan kepada National Geographic dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin, bukti terbaik menunjukkan bahwa virus itu tidak dibuat di laboratorium di China tetapi muncul untuk "berevolusi di alam dan kemudian melompat spesies."

Baca Juga: Laporan intelijen: Skenario terburuk, China harus siap konfrontasi senjata dengan AS

Ditanya apakah para ilmuwan bisa menemukan virus di luar lab dan membawanya ke sana, Fauci bilang, "Tapi itu berarti dimulai di alam liar. Itu sebabnya saya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan mengapa saya tidak menghabiskan banyak waktu untuk membahas argumen ini. ”

Menteri Kesehatan AS Alex Azar ditanya di Fox News tentang perbedaan antara pernyataan Pompeo dan Fauci.

"Saya kira tidak ada perbedaan di antara mereka. Tentu saja, Menteri Luar Negeri Pompeo memiliki akses ke informasi yang mungkin tidak dimiliki oleh Dr. Fauci, jadi tidak ada perbedaan pendapat di sana," katanya, Selasa.

WHO menyebut komentar yang dibuat Pompeo pada hari Minggu "spekulatif." Trump telah menghentikan pendanaan AS ke WHO dan menuduhnya China-sentris.




TERBARU

[X]
×