Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Pada hari yang sama, Bessent menyampaikan bahwa sejumlah perjanjian dagang dengan negara lain ditargetkan selesai pada Hari Buruh (1 September), termasuk revisi kesepakatan dengan China terkait aliran mineral tanah jarang dan magnet.
Ia juga menyebutkan bahwa AS sedang menjajaki kesepakatan dengan 18 mitra dagang utama.
AS telah mengirim proposal baru ke Uni Eropa pada Kamis dan menerima delegasi India di Washington untuk pembicaraan lebih lanjut. Bessent menambahkan bahwa jika 10–12 dari 18 mitra dagang utama menyepakati kerja sama, maka perdagangan AS secara luas dapat dituntaskan pada Hari Buruh.
Baca Juga: Perang Dagang Memanas Lagi! Trump Ancam Pajak iPhone dan Tarif Brutal untuk Uni Eropa
Meski tidak menyebutkan perubahan batas waktu 9 Juli untuk penyelesaian perjanjian, Trump menyatakan kemungkinan memperpendek atau memperpanjang tenggat tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa pemberitahuan tarif akan disampaikan dalam satu setengah minggu mendatang, dengan mengatakan, “Saya ingin mengirimkan surat kepada semua orang: Selamat. Anda membayar 25%.”
Revisi Ekspor AS-China
Terkait hubungan dagang dengan China, Bessent menyebut bahwa kedua negara telah menyelesaikan masalah pengiriman mineral tanah jarang dan magnet yang sempat tertahan.
Sebelumnya, sebagai bagian dari pembalasan atas tarif baru AS, China menangguhkan ekspor komoditas penting tersebut, yang sangat dibutuhkan industri otomotif, kedirgantaraan, semikonduktor, dan pertahanan.
Meski pada perundingan Mei lalu di Jenewa, China sepakat mencabut pembatasan sejak 2 April, aliran barang berjalan lebih lambat dari kesepakatan. AS kemudian mengambil langkah pencegahan.
Namun kini, Bessent menyatakan bahwa bahan-bahan tersebut akan mulai kembali mengalir ke perusahaan-perusahaan AS yang sebelumnya menjadi pelanggan tetap. AS juga akan memulai pengiriman bahan yang tertahan ke China setelah pasokan tanah jarang kembali berjalan.
Baca Juga: Tiongkok Serang Industri Pertanian AS, Aksi Balasan Tarif Baru Trump
Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa kedua negara telah mengonfirmasi rincian kerangka penerapan konsensus perundingan Jenewa, serta menyetujui persyaratan ekspor sesuai hukum. Namun, tidak disebutkan secara eksplisit mengenai tanah jarang.
Selain itu, pejabat AS juga melangsungkan pembicaraan dagang dengan India dan Jepang pada hari Jumat. Pemerintah Jepang menyatakan akan terus bekerja untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua negara.