Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara tiba-tiba menghentikan perundingan dagang dengan Kanada pada Jumat (27/6), menyusul rencana penerapan pajak layanan digital yang menargetkan perusahaan teknologi AS.
Trump menyebut pajak tersebut sebagai serangan terang-terangan dan mengancam akan memberlakukan tarif baru terhadap barang-barang asal Kanada dalam waktu tujuh hari.
Langkah ini membawa hubungan dagang AS-Kanada kembali ke dalam ketegangan, setelah sebelumnya sempat mereda pasca pertemuan G7 yang berlangsung hangat pada pertengahan Juni.
Baca Juga: Kanada Ancam Putus Jaringan Listrik 1,5 Juta Pelanggan di AS Usai Tarif Baru Trump
Dalam pertemuan tersebut, Trump dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney sepakat menyelesaikan perjanjian ekonomi baru dalam 30 hari.
Pengumuman Trump disampaikan hanya beberapa jam setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan optimisme terkait kemajuan dalam negosiasi dagang dengan China, khususnya mengenai aliran mineral penting bagi sektor manufaktur AS.
Namun, kebijakan tarif yang fluktuatif sejak Trump kembali menjabat telah berdampak pada pasar keuangan dan mulai membebani belanja konsumen, yang menjadi tulang punggung ekonomi AS.
Pasar saham AS sempat tertekan akibat pernyataan Trump terhadap Kanada, namun indeks S&P 500 dan Nasdaq tetap berhasil mencatatkan penutupan mingguan di rekor tertinggi.
Baca Juga: Inilah Daftar Lengkap Tarif Baru Trump yang Dikenakan pada Berbagai Negara
Pajak layanan digital Kanada yang menjadi pemicu perselisihan ini dikenakan sebesar 3% terhadap pendapatan layanan digital perusahaan AS termasuk Amazon, Meta, Google, dan Apple yang berasal dari pengguna Kanada dengan ambang batas lebih dari US$ 20 juta per tahun. Pajak ini berlaku surut sejak 2022.
Melalui platform media sosial Truth miliknya, Trump menyebut pajak tersebut sebagai “serangan langsung dan terang-terangan terhadap negara kita” dan menyatakan bahwa Kanada merupakan “negara yang sangat sulit untuk berdagang dengan kita.”
“Berdasarkan pajak yang sangat keterlaluan ini, dengan ini kami menghentikan semua diskusi perdagangan dengan Kanada, berlaku segera,” ujar Trump. Ia juga menegaskan akan menginformasikan tarif baru kepada Kanada dalam tujuh hari ke depan.
Berbicara di Gedung Putih, Trump menambahkan bahwa negosiasi baru akan dilanjutkan “sampai mereka memperbaiki tindakan mereka,” serta menekankan bahwa AS memiliki “kekuasaan seperti itu atas Kanada.”
Kanada saat ini merupakan mitra dagang terbesar kedua AS setelah Meksiko, sekaligus pembeli ekspor terbesar AS. Berdasarkan data Biro Sensus AS, tahun lalu Kanada membeli barang AS senilai US$ 349,4 miliar dan mengekspor US$ 412,7 miliar ke AS.
Baca Juga: Trudeau Balas Taktik Trump! Kanada Siap Kenakan Tarif Tinggi yang Membebani Warga AS
Kantor Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menanggapi pernyataan Trump dengan menyatakan bahwa pemerintah Kanada akan tetap terlibat dalam negosiasi demi kepentingan pekerja dan bisnis dalam negeri.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mencoba meredam ketegangan dengan menyebut bahwa Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer kemungkinan akan membuka penyelidikan Pasal 301 atas pajak digital Kanada, yang dapat menjadi dasar pemberlakuan tarif balasan atas kerugian yang dialami perusahaan AS, yang ditaksir sebesar US$ 2 miliar.
Amerika Serikat sebelumnya juga telah menyiapkan tindakan serupa terhadap negara-negara Eropa yang menerapkan pajak digital. Namun, hingga kini USTR belum memberikan komentar resmi.
Kemajuan Dagang dengan Negara Lain
Pada hari yang sama, Bessent menyampaikan bahwa sejumlah perjanjian dagang dengan negara lain ditargetkan selesai pada Hari Buruh (1 September), termasuk revisi kesepakatan dengan China terkait aliran mineral tanah jarang dan magnet.
Ia juga menyebutkan bahwa AS sedang menjajaki kesepakatan dengan 18 mitra dagang utama.
AS telah mengirim proposal baru ke Uni Eropa pada Kamis dan menerima delegasi India di Washington untuk pembicaraan lebih lanjut. Bessent menambahkan bahwa jika 10–12 dari 18 mitra dagang utama menyepakati kerja sama, maka perdagangan AS secara luas dapat dituntaskan pada Hari Buruh.
Baca Juga: Perang Dagang Memanas Lagi! Trump Ancam Pajak iPhone dan Tarif Brutal untuk Uni Eropa
Meski tidak menyebutkan perubahan batas waktu 9 Juli untuk penyelesaian perjanjian, Trump menyatakan kemungkinan memperpendek atau memperpanjang tenggat tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa pemberitahuan tarif akan disampaikan dalam satu setengah minggu mendatang, dengan mengatakan, “Saya ingin mengirimkan surat kepada semua orang: Selamat. Anda membayar 25%.”
Revisi Ekspor AS-China
Terkait hubungan dagang dengan China, Bessent menyebut bahwa kedua negara telah menyelesaikan masalah pengiriman mineral tanah jarang dan magnet yang sempat tertahan.
Sebelumnya, sebagai bagian dari pembalasan atas tarif baru AS, China menangguhkan ekspor komoditas penting tersebut, yang sangat dibutuhkan industri otomotif, kedirgantaraan, semikonduktor, dan pertahanan.
Meski pada perundingan Mei lalu di Jenewa, China sepakat mencabut pembatasan sejak 2 April, aliran barang berjalan lebih lambat dari kesepakatan. AS kemudian mengambil langkah pencegahan.
Namun kini, Bessent menyatakan bahwa bahan-bahan tersebut akan mulai kembali mengalir ke perusahaan-perusahaan AS yang sebelumnya menjadi pelanggan tetap. AS juga akan memulai pengiriman bahan yang tertahan ke China setelah pasokan tanah jarang kembali berjalan.
Baca Juga: Tiongkok Serang Industri Pertanian AS, Aksi Balasan Tarif Baru Trump
Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa kedua negara telah mengonfirmasi rincian kerangka penerapan konsensus perundingan Jenewa, serta menyetujui persyaratan ekspor sesuai hukum. Namun, tidak disebutkan secara eksplisit mengenai tanah jarang.
Selain itu, pejabat AS juga melangsungkan pembicaraan dagang dengan India dan Jepang pada hari Jumat. Pemerintah Jepang menyatakan akan terus bekerja untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua negara.