kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Trump Kembali Lontarkan Kebijakan Kontroversial Terkait Penamaan Gunung di Alaska


Senin, 23 Desember 2024 / 14:16 WIB
Trump Kembali Lontarkan Kebijakan Kontroversial Terkait Penamaan Gunung di Alaska
ILUSTRASI. Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk mengganti nama Gunung Denali di Alaska kembali menjadi Mount McKinley. REUTERS/Rachel Mummey


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada hari Minggu, Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk mengganti nama Gunung Denali di Alaska kembali menjadi Mount McKinley, yang sebelumnya dinamai untuk menghormati Presiden AS ke-25, William McKinley, yang dibunuh pada tahun 1901.

Nama Denali, yang berarti "Yang Tertinggi" dalam bahasa lokal suku Athabascan, telah digunakan sejak 1975, namun pada 2015, Presiden Barack Obama mengubahnya secara resmi menjadi Denali, setelah bertahun-tahun perdebatan mengenai nama gunung tersebut.

Latar Belakang Perubahan Nama Gunung

Gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 6.100 meter ini pertama kali diberi nama Mount McKinley pada tahun 1896 setelah seorang penambang emas di wilayah tersebut mendengar bahwa William McKinley, yang mendukung standar emas, telah memenangkan pencalonan presiden dari Partai Republik.

Baca Juga: Trump Mengajukan Cadangan Bitcoin Senilai US$280 Triliun untuk Selamatkan Dolar AS

Namun, pada tahun 2015, Obama mengesahkan perubahan nama melalui Departemen Dalam Negeri AS, yang menyatakan bahwa McKinley tidak pernah mengunjungi gunung tersebut dan tidak memiliki "hubungan sejarah signifikan dengan gunung atau dengan Alaska."

Alaska, melalui legislatifnya, telah lama berupaya untuk mengganti nama gunung itu menjadi Denali. Pada tahun 1975, negara bagian ini secara resmi menetapkan nama Denali untuk puncak gunung tersebut dan telah berusaha mendesak pemerintah federal untuk mengadopsi nama tersebut.

Meskipun demikian, usaha tersebut baru tercapai pada 2015, setelah bertahun-tahun ditentang.

Trump Kembali Mengusulkan Penggantian Nama

Dalam pidatonya di Phoenix, Trump menyatakan, "Mereka telah menghapus nama [McKinley] dari Gunung McKinley. Dia adalah presiden hebat," dan menegaskan bahwa pemerintahannya akan "mengembalikan nama Gunung McKinley karena saya rasa dia pantas mendapatkannya."

Baca Juga: Elon Musk Dituduh Tekan Republik Hapus Pembatasan Investasi AS-Tiongkok demi Tesla

Pernyataan Trump ini jelas mengungkapkan rasa hormatnya terhadap McKinley, yang menjabat sebagai gubernur Ohio sebelum terpilih sebagai presiden pada tahun 1897 dan memimpin negara dalam Perang Spanyol-Amerika serta meningkatkan tarif perlindungan untuk mendorong industri AS.

Tanggapan Senator Lisa Murkowski

Senator Alaska, Lisa Murkowski, yang merupakan anggota Partai Republik, segera menanggapi janji Trump tersebut dengan menegaskan bahwa hanya ada satu nama yang pantas untuk gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali.

Dalam sebuah unggahan di X (sebelumnya Twitter), Murkowski menyatakan, "Hanya ada satu nama yang layak untuk Gunung tertinggi di Amerika Utara: Denali - Yang Besar."

Kontroversi Nama Gunung

Perdebatan mengenai nama Gunung Denali telah berlangsung selama beberapa dekade. Meskipun perubahan nama yang diinisiasi oleh Presiden Obama mendapat dukungan kuat dari negara bagian Alaska, sejumlah pihak, termasuk beberapa politisi dari Ohio, tetap bersikeras mempertahankan nama McKinley untuk menghormati warisan politiknya.

Baca Juga: Trump Ancam Tetapkan Kartel Narkoba Meksiko Sebagai Kelompok Teroris!

Meskipun demikian, perubahan nama ini mencerminkan keinginan negara bagian Alaska untuk merayakan identitas dan sejarah lokal mereka, terutama yang terkait dengan nama asli gunung tersebut.

Keputusan Trump untuk mencoba mengembalikan nama McKinley kemungkinan akan memicu perdebatan lebih lanjut, terutama di kalangan masyarakat Alaska dan pendukung perubahan nama sebelumnya yang menganggap Denali lebih representatif dari warisan lokal mereka.

Selanjutnya: H -7 Hingga H-3 Libur Natal, Jasa Marga Catat 835 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 23-26 Desember 2024, Udang-Sabun Cair Diskon 40%



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×